Selasa 09 Jan 2018 18:01 WIB

PDIP Umumkan Pendamping Gus Ipul Besok

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) usai menyambangi kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta pada Senin (8/1) petang.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) usai menyambangi kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta pada Senin (8/1) petang.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Hingga H-1 penutupan pendaftaran pemilihan calon kepala daerah (Pilkada) 2018, PDIP belum putuskan siapa pengganti mantan bakal calon wakil gubernur Jawa Timur pengganti Azwar Anas. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, bahwa besok Rabu (10/1), PDIP baru akan mengumumkan siapa pendamping Gus Ipul.

"yang kami pastikan bukan hari ini. ya besok (Rabu)," kata Hasto, Selasa (9/1).

Sejumlah nama yang diisukan menjadi pendamping Gus Ipul bermunculan seperti Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur, Sri Untari, Bupati Ngawi, Budi Sulistyono, Bupati Ponorogo, Ipong Muchlisoni, hingga Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Tidak hanya itu, Wasekjen PDIP Ahmad Basarah juga diisukan mendampingi Gus Ipul dalam kontestasi pilkada Jawa Timur. Ahmad Basarah mengaku sebagai petugas partai dirinya siap jika ditugasi partai untuk mengisi jabatan tersebut.

"Saya memahami munculnya nama saya adalah aspirasi yang muncul dari bawah. Saya juga terkejut tapi itulah dinamika politik," ucap Basarah.

Ia menambahkan sebagai kader PDIP dirinya tidak diperkenankan menolak dan meminta penugasan dari ketua umum. Pasalnya, hal itu sudah menjadi fatsun di PDIP bahwa ketua umum adalah satu-satunya mandataris kongres, diputuskan oleh kongres, dan sebagai pemegang kendali ekeskutif tertinggi.

Meskipun dirinya belum mendapatkan penugasan secara resmi dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dirinya selalu melakukan komunikasi dengan PKB. "Saya kebetulan ditugaskan DPP PDIP secara khusus untuk menjadi jembatan dengan partai berbasis Islam seperti PKB, jadi kami selalu berkomunikasi di luar urusan pilkada," kata Basarah di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Selasa (9/1).

Basarah juga mengatakan sejauh ini belum ada pembicaraan lebih jauh tentang setuju atau tidaknya PKB menerima dirinya untuk menggantikan Azwar Anas. "Belum sampai kesana, karena ini pun saya masih mendengar sebatas wacana dan aspirasi yang muncul berkembang di lapangan. saya belum diskusi intensif dengan sekjen," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement