Selasa 09 Jan 2018 17:40 WIB

Sudikerta Legawa tak Jadi Cagub Bali

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andri Saubani
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra alias Gus Rai dengan Ketut Sudikerta mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Bali, Selasa (9/1). Paket Mantra-Kerta melaksanakan deklarasi di hadapan 15 ribu simpatisannya di Lapangan Niti Mandala Renon, Kota Denpasar.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra alias Gus Rai dengan Ketut Sudikerta mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Bali, Selasa (9/1). Paket Mantra-Kerta melaksanakan deklarasi di hadapan 15 ribu simpatisannya di Lapangan Niti Mandala Renon, Kota Denpasar.

REPUBLIKA.CO.ID,  DENPASAR -- Politikus Partai Golkar yang sebelumnya Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta legawa tidak jadi calon gubernur Bali di pemilihan kepala daerah (pilkada) tahun ini. Tokoh yang mendampingi Gubernur Bali Made Mangku Pastika sebagai wakil sejak 2013 itu sebelumnya digadang-gadang akan menjadi calon gubernur dengan brand Sudikerta Gubernur Bali (SGB).

Jika menang, Sudikerta tahun ini kembali menjadi orang nomor dua mendampingi Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra atau Gus Rai yang menjadi calon gubernur. Pria asal Pecatu, Kuta Selatan ini menunjukkan sikap legowo di hadapan 15 ribu simpatisan Koalisi Rakyat Bali (KRB) di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Selasa (9/1) siang.

Suami dari Ida Ayu Ketut Sri Sumiatini ini dalam pidatonya mengatakan dirinya sebetulnya sudah mengantongi rekomendasi untuk menjadi calon gubernur dari partai yang membesarkan namanya, Partai Golkar. Akan tetapi, dirinya tak tahu bisa menang atau tidak karena 'kendaraan' yang dikendarainya dihadang badai di tengah jalan.

"Saya tak boleh mengedepankan 'kendaraan' saya sendiri. Saya mengedepankan rakyat Bali. Masih banyak rakyat Bali yang terimpit kemiskinan, terimpit kesenjangan di mana-mana. Saya mau mengalah untuk rakyat Bali," katanya, Selasa (9/1).

Sebagaimana diketahui, Provinsi Bali merupakan basis utama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang merupakan lawan pasangan Mantra - Kerta di percaturan politik Pilgub Bali tahun ini. Rai Mantra sendiri sebetulnya kader PDI-P yang gagal mendapat restu Megawati Soekarnoputri saat mendaftarkan diri untuk menjadi calon orang nomor satu di Bali.

PDI-P memilih I Wayan Koster, meski Rai Mantra menjabat sebagai wali kota Denpasar. Koster sudah resmi mendaftarkan diri sebagai calon gubernur Bali dengan wakilnya Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace. Sudikerta memaparkan pengalamannya 4,5 tahun di pemerintahan provinsi membuatnya mengenal kehidupan masyarakat Bali hingga ke pelosok.

Dirinya sudah membuat komitmen dengan Rai Mantra untuk bersama membangun rakyat Bali.

"Jangan sampai menelantarkan rakyat. Mari kita satukan derap langkah kita, satukan komitmen kita untuk membangun Bali yang harmonis, maju, aman, dan damai," ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Bali yang juga Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Bali, Nyoman Sugawa Kori optimistis Paket Mantra-Kerta menang di pemungutan suara 27 Juni mendatang. Ini karena partai pengusung pasangan ini ditopang Koalisi Rakyat Bali (KRB) yang dengan kekuatan 28 kursi, lebih unggul dibanding Paket Koster-Ace yang 27 kursi.

"Kami mantap mendukung Mantra-Kerta dengan 28 kursi. Kami yakin bisa menang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement