REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Provinsi Bali, Made Mangku Pastika memantau langsung kesiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali di Jalan Cok Agung Tresna, Denpasar. Hari ini (Senin, 8 Januari 2018) merupakan hari pertama pendaftaran pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Provinsi Bali.
Pastika mengenakan seragam Korpri dan turun dari kendaraannya Kijang Inova DK 1 sekitar pukul 11.00 WITA, didampingi tim humas. Mantan kapolda Bali tersebut mengimbau seluruh masyarakat Bali untuk melaksanakan pemilihan umum bermartabat.
"Pesan saya ada tiga. Tidak perlu ada kampanye hitam (black campaign), tidak perlu ada politik uang (money politic), tidak boleh ada kekerasan. Jika menang, menanglah dengan elegan dan bermartabat!" kata Pastika dijumpai Republika di Kantor KPU Bali, Senin (8/1).
Pastika menegaskan, kedatangannya ke Kantor KPU bukan untuk memberi dukungan pada salah satu paslon, melainkan memastikan proses pesta demokrasi di Bali berjalan dengan baik, aman, damai, dan demokratis. Apalagi KPU menggunakan dana rakyat untuk menyukseskan Pilkada Bali 2018.
"Sehingga kita bisa memilih pemimpin yang benar-benar sesuai pilihan hati rakyat kita dan dapat dukungan penuh dari seluruh rakyat kita," ujarnya.
Paket Koster Bali Satu (KBS) yang merupakan pasangan I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace resmi mendaftarkan diri ke Kantor KPU Bali, Senin (8/1). Pastika memastikan dirinya juga akan datang pada saat pendaftaran paslon gubernur dan wakil gubernur berikutnya dari Paket Dharma - Kerta, yaitu Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra alias Gus Rai dengan Ketut Sudikerta pada Selasa (9/1).
Pastika berpesan kepada seluruh paslon untuk menang secara elegan demi kesejahteraan rakyat. Dia juga berharap KPU menyelenggarakan pemilihan umum yang damai, aman, dan adil.
"Jika tak adil, pasti menimbulkan ketidakpuasan dan menyebabkan kekacauan," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
