REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengamat politik dari Universitas Airlangga Hari Fitrianto berpendapat, Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Abdullah Azwar Anas merupakan pasangan ideal pada kontestasi Pilgub Jatim 2018. Itu tak lain karena berdasarkan survei, elektabilitas Gus Ipul kerap menempati posisi tetinggi untuk urusan elektabilitas calon gubernur.
Begitu pun, Azwar Anas yang elektabilitasnya menempati urutan tertinggi sebagai kendidat calon wakil gubernur. "Ini bisa dikatakan sebagai pasangan box office lah. Tapi begitu Azwar Anas terkena problem dan memutuskan mundur, tidak ada konfigurasi kandidat selevel Azwar Anas untuk wakil gubernur," kata Hari saat dihubungi Republika, Senin (8/1).
Hari melanjutkan, sebetulnya, di belakang Azwar Anas ada nama Emil Dardak yang elektabilitasnya menempati urutan kedua sebagai calon wakil gubernur. Namun apa boleh buat, nama tersebut sudah terlanjur menjadi pasangan Khofifah Indar Parawansa, yang merupakan pesaing Gus Ipul.
Melihat situasi tersebut, lanjut Hari, jelas menimbulkan kereugian bagi Gus Ipul. Apalagi, berdasarkan hasil survei, hampir separuh suara yang diperoleh Gus Ipul, merupakan sumbangan dari keterlibatan Azwar Anas.
"Jika dulu survei Gus Ipul itu angkanya ada di 33 persen, ketika disimulasikan dengan Azwar Anas angkanya melipat menjadi 54 persen. Jadi hampir setengah dari suara Gus Ipul itu disumbang oleh Azwar Anas. Ini menjadi kerugian yang sangat besar bagi Gus Ipul," kata Hari.
Seperti diketahui, jelang pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum, publik dikejutkan dengan kabar mundurnya Azwar Anas sebagai calon wakil gubernur Jatim yang akan mendampingi Saifullah Yusuf, pada Pilgub Jatim 2018. Bahkan, jelang hari-hari penutupan pendaftaran Cagub-Cawagub, PKB dan PDI P yang merupakan partai pengusung, belum juga mengumumkan nama pengganti Anas.
Meskipun sudah beredar nama-nama kandidat yang digadang-gadang akan menggantikan posisi Azwar Anas pada kontestasi Pilgub Jatim 2018. Nama-nama yang dimaksud diantaranya, Budi "Kanang" Sulistyono, yang merupakan Bupati Ngawi, Kusnadi, ketua DPD PDI P Jatim, dan Ipong Muchlissoni, Bupati Ponorogo.