REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu anggota Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat Brigadir Rizal, yang dipukul bandar narkoba kondisinya sudah membaik. Perlawanan dari bandar narkoba itu, dikarenakan pelaku sudah mengetahui informasi undercover yang dilakukannya itu.
"Pada saat diadakan undercover, informasi ini bocor sehingga polisi mendapatkan perlawanan dari keluarga bandar, dan dilakukan pemukulan benda keras," jelas Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Hariyadi saat dikonfirmasi, Ahad (7/1).
Lebih lanjut Hengki memaparkan, kejadian pemukulan berlangsung di depan rumah bandar narkoba itu. Karena kepolisian memang sudah menargetkan pada satu bandar itu. Namun, hal yang menjadi kelemahan dalam undercover tersebut, Rizal hanya datang sendirian.
"Dan kelemahannya di sini anggota memang sendirian tidak berdampingan dengan anggota lain," kata Hengki.
Bandar narkoba yang menjadi incaran kepolisian itu, dikenal sebagai seorang bandar senior di wilayah Tambora, Jakarta Barat. Bahkan, istrinya juga ikut terlibat dan juga terkenal dengan sebutan ratu.
Sebelumnya anggota Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, Brigadir Rizal Taufik mendapat perlawanan hingga terluka saat berupaya menangkap bandar sabu di daerah Penjaringan, Jakarta Utara.
Kejadian tersebut berlangsung pada Jumat (5/1) malam. Brigadir Rizal mengalami luka di kepalanya yang mengharuskan dirinya untuk di operasi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.