REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar Happy Bone Zulkarnain menilai, meski Partai Golkar dan Partai Demokrat memiliki pandangan politik yang berbeda, hal tersebut tidak akan menjadi kendala. Menurutnya, pada akhirnya Deddy Mizwar (Demiz) dan Partai Demokrat juga akan mengikuti pandangan Partai Golkar.
"Artinya lebih realistis bahwa mendukung Jokowi ini adalah sebuah target yang realistis untuk kita lakukan sama-sama," ujar Happy di Cikini, Sabtu (6/1).
Ia menjelaskan bahwa orientasi Partai Golkar tidak selalu dikaitkan dengan Pilpres 2019, melainkan berorientasi kepada kebutuhan daerah. "Orientasi kita ini bagaimana mensejahterakan rakyat, bagaimana melakukan pembangunan yang sustanaible, nah ini kan baru satu periode. Jadi harus dituntaskan, disempurnakan setelah dua periode ini," katanya.
Sebelumnya Demiz sempat mengeluarkan permyataan tidak akan mendukung Jokowi di 2019 mendatang. Ia menyatakan bahwa hal itu hanya untuk kader Partai Golkar. "Saya kader Demokrat. Saya harus dengar arahan Demokrat," kata Deddy Mizwar di Kantor DPP Partai Golkar, Jumat (5/1) lalu.
Menanggapi hal itu, Happy tidak mempersoalkan pernyataan Demiz tersebut. Menurutnya hal itu disampaikan bukan atas nama pribadi, melainkan sebagai kader Partai Demokrat.
"Demokrat sekarang ini kan bukan tidak mau Jokowi, tapi dia belum menentukan sikap saja. Karena bisa saja pada akhirnya menentukan sikap ikut dengan mendukung Jokowi," jelasnya.
Diketahui Partai Golkar secara terang-terangan telah menyatakan akan mendukung presiden Joko Widodo di pilpres 2019. Sedangkan dalam kontrak politik antara Partai Demokrat dan Demiz, salah satu poin menyebutkan bahwa Demiz akan mendukung calon presiden yang diusung Partai Demokrat. Kini keduanya sama-sama berkoalisi dalam menghadapi pilgub Jawa Barat.