Sabtu 06 Jan 2018 16:50 WIB

Soal Azwar Anas, Gus Ipul: Ini di Luar Dugaan Saya

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bilal Ramadhan
Saifullah Yusuf
Foto: Republika/Yasin Habibi
Saifullah Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengaku galau dengan perkembangan isu negatif yang berkembang terkait bakal cawagub pendampingnya, Abdullah Azwar Anas, beberapa hari belakangan. Sebab menurutnya rumor yang beredar ini mengganggu konsolidasi pencalonannya di Pilgub Jatim.

"Ini di luar dugaan saya, detik-detik mau pendaftaran ya terjadi seperti ini, ini satu hal yang cukup merisaukan, berimbas, dan mengganggu konsolidasi kami," tutur dia kepada Republika.co.id, Sabtu (6/1).

Meski begitu, Gus Ipul meyakini dua partai pengusungnya, PKB dan PDIP, akan cermat dalam menentukan siapa yang layak mengisi posisi cawagub pada Pilgub Jatim 2018 ini. PKB, tentu terus berkomunikasi dengan PDIP untuk mengkaji posisi cawagub dirinya sambil mengamati perkembangan terakhir.

"Pernyataan Ketum PKB kemarin jelas yaitu menyerahkan kepada PDIP (soal pengunduran diri Azwar Anas). Tapi tentu PKB secara informal berdiskusi, mengkaji, dan tentu PDIP dan PKB mencermati segala perkembangan yang ada," ujar dia.

Gus Ipul kemarin menuturkan jika memang Abdullah Azwar Anas betul-betul mengundurkan diri sebagai cawagub pendamping dirinya, maka sosok penggantinya harus memiliki elektabilitas dan popularitas.

"Dalam situasi seperti ini, sepanjang masih ada waktu, mestinya yang ideal. Tapi nanti saya belum tahu. Saya belum berani spekulasi. Tapi yang jelas kita senang dan gembira kalau muncul calon wagub yang punya elektabilitas, popularitas, dan bisa bersinergi apalagi saling memperkuat," tutur dia kemarin.

Gus Ipul mengungkapkan, kalau memang ada pengganti, maka harus bisa diterima oleh semua pihak terutama yang selama ini sudah ikut berjuang bersama. Wakil Gubernur Jatim itu juga siap dipasangkan dengan siapapun termasuk dengan Tri Rismaharini. Meski, diakui dia, belum ada komunikasi antara dirinya dengan Risma.

"Belum ada. Tapi dalam situasi seperti ini kita siap dipasangkan dengan siapapun. Kita senang kalau kemudian ada cawagub yang punya elektabilitas, popularitas, dan bisa bersinergi, saling melengkapi. Ini kan keadaannya mepet sekali," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement