Rabu 03 Jan 2018 19:36 WIB

PSI Buka Gelombang Kedua Rekrutmen Bakal Caleg

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie bersama dengan Sekjen PSI Raja Juli Antoni usai memberikan keterangan terkait lolosnya PSI dalam penelitian administratif KPU di Jakarta, Jumat (15/12).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie bersama dengan Sekjen PSI Raja Juli Antoni usai memberikan keterangan terkait lolosnya PSI dalam penelitian administratif KPU di Jakarta, Jumat (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membuka gelombang kedua rekrutmen bakal calon legislatif (caleg) untuk Pemilu 2019 dan kembali akan menggelar uji kompetensi melalui wawancara terbuka yang melibatkan para anggota Panitia Seleksi independen.

"Dalam rekrutmen caleg gelombang kedua ini PSI akan melibatkan kembali panitia seleksi," ujar Ketua Umum PSI Grace Natalie dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (3/1).

Grace mengatakan, selain nama-nama yang sudah terlibat di gelombang pertama, ada tambahan anggota Pansel independen, yaitu advokat senior Todung Mulya Lubis, mantan Rektor UIN Jakarta Azyumardi Azra, mantan Menkeu Muhammad Chatib Basri, pakar Hubungan Internasional Clara Juwono, tokoh perempuan Natalia Soebagjo, pakar hukum Bivitri Susanti, penulis Goenawan Mohamad, dan pegiat sosial Atika Makarim.

"Wawancara dilakukan secara terbuka agar masyarakat mengenal caleg yang dipilih. Selama ini masyarakat memilih tanpa mengetahui rekam jejak caleg," ujarnya.

Dia menekankan, gagasan pokok seleksi caleg ini adalah keyakinan bahwa partai politik berperan sangat penting di Indonesia. Namun, ironisnya, belum kunjung terjadi reformasi internal di partai politik.

Menurut Grace, salah satu masalah utama di parpol adalah sistem rekrutmen calon anggota legislatif yang tidak transparan. Hal ini turut memicu praktik korupsi masih sangat marak.

Dia menegaskan PSI ingin membangun tradisi dan standar baru, di mana rekrutmen caleg dijalankan dengan profesional dan transparan. "Kalau proses dan sistemnya diperbaiki, diharapkan kualitas anggota legislatif juga jauh lebih baik," jelas dia.

Pada gelombang pertama rekrutmen caleg PSI, terdapat sedikitnya 1.155 pendaftar. Dari 146 peserta yang mengikuti tes wawancara, PSI menetapkan 57 calon dinyatakan lolos, 58 lainnya lolos dengan syarat, sedangkan 31 orang dinyatakan tidak lolos.

Pada rekurtmen gelombang pertama, PSI melibatkan sejumlah nama untuk menjadi panitia seleksi, yakni mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, mantan Ketua MK Mahfud MD, mantan Komisioner KPK Bibit Samad Rianto, praktisi pendidikan Henny Supolo, mantan Komisioner Komnas Perempuan dan Anak Neng Dara Affiah, dan pengamat politik Djayadi Hanan.

Selain itu, ada juga mantan hakim dan pakar hukum Asep Iwan Iriawan, advokat senior Tuti Hadiputranto, dan dosen Komunikasi UI Ade Armando, dosen Fakultas Hukum UGM Zainal Arifin Mochtar, guru besar psikologi UI Hamdi Muluk, dosen ilmu politik UI Sri Budi Eko Wardhani, dan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi. Grace menuturkan pendaftaran caleg PSI gelombang kedua ini akan ditutup pada 28 Februari 2018.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement