Rabu 03 Jan 2018 18:01 WIB

Semburan Air Bercampur Gas Resahkan Warga Indramayu

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Sampel air lumpur berbau gas di lokasi semburan lumpur yang meresahkan warga (ilustrasi)
Foto: antaranews
Sampel air lumpur berbau gas di lokasi semburan lumpur yang meresahkan warga (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ratusan warga di Desa Sukaperna, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayiu resah. Hal itu menyusul adanya semburan air yang bercampur gas dan lumpur di lingkungan rumah milik mereka.

 

Berdasarkan pantauan di lokasi, Rabu (3/1), semburan air bercampur gas dan lumpur itu terjadi di lingkungan rumah warga. Selain di pekarangan rumah, ada juga semburan yang terjadi di dalam rumah warga.

 

Titik semburan kebanyakan terjadi di daerah sumur bor warga. Warga merasa takut karena semburan yang keluar bisa menyala saat dibakar oleh api. Namun, ada pula sejumlah warga yang memanfaatkannya untuk keperluan memasak sehari-hari.

 

"Seingat saya semburan ini mulai muncul lima bulanan yang lalu. Tapi semakin parah sejak seminggu terakhir," ujar salah seorang warga, Zaenab (55).

 

Zaenab mengaku terkadang mencium aroma gas yang menyengat dari semburan tersebut. Akibatnya, dia kerap merasakan sesak nafas. Zaenab menambahkan, semburan itu pun membuat air sumur di rumahnya kini tidak bisa digunakan lagi. Selain kotor, air sumur miliknya juga dipenuhi oleh lumpur. "Saya tidak mau pakai air sumur lagi. Takut nanti terjadi apa-apa," terang Zaenab.

 

Untuk keperluan sehari-hari, Zaenab kini terpaksa membeli air bersih. Dia pun harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli air bersih. Seorang warga lainnya, Umi (65), menjelaskan, air semburan tersebut membanjiri pekarangan rumahnya. Bahkan, air semburan sampai masuk ke dalam rumahnya. "Semburannya ada aroma gasnya, walau tidak terlalu menyengat," tutur Umi.

 

Umi pun terpaksa menutup semburan itu dengan semen dan bata. Pasalnya,semburan itu memancar hingga cukup tinggi. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana, menjelaskan, berdasarkan pendataan, tercatat ada 135 rumah warga di desa itu yang mengeluarkan semburan air bercampur gas dan lumpur tersebut. "Semburannya ada yang di pekarangan, juga ada yang di dalam rumah warga," kata Edi.

 

Edi menerangkan, hingga saat ini masih ditelusuri penyebab semburan tersebut. Untuk mengantisipasi terjadinya peristiWa yang tidak diinginkan, BPBD telah menerjunkan petugasnya dan mendirikan posko di lokasi semburan. "Kami juga menyalurkan bantuan air bersih dengan mobil tangki karena sumur-sumur warga kini sudah tercemar oleh lumpur," ujar Edi.

 

Hingga saat ini, belum ada warga yang diungsikan. Namun, BPBD Indramayu sudah siap melakukan evakuasi terhadap masyarakat jika memang benar-benar dibutuhkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement