Rabu 03 Jan 2018 14:28 WIB

Lukman: Jangan Gunakan Kacamata Kuda Saat Bekerja

Menag Lukman Hakim Saifuddin
Foto: dok. Kemenag.go.id
Menag Lukman Hakim Saifuddin

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta, ASN Kementerian Agama untuk jangan menggunakan kacamata kuda dalam bekerja, karena minim kepedulian terhadap sekitar. “Kita tidak boleh lagi bekerja dengan kacamata kuda yang minim kepedulian terhadap sekitar. Dengarlah aspirasi dari berbagai arah agar kita dapat mencapai target kinerja sekaligus memenuhi harapan publik,“ ujarnya.

Hal itu disampaikan Menag Lukman dalam sambutannya pada peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama RI ke-72 di Lapangan Upacara Kantor Kementerian Agama Jalan Lapangan Banteng Barat 3-4, Jakarta, Rabu (3/01). “Marilah kita latih kepekaan agar lebih memahami persoalan riil di masyarakat sehingga dapat menentukan prioritas kerja. Dalam bahasa agama, langkah ini dikenal dengan istilah taqdimul aham min almuhim, dahulukan yang terpenting daripada yang penting," katanya.

Lukman berpesan dan mengajak kepada seluruh jajaran Kementerian Agama, untuk memaknai bekerja sebagai ibadah. Bekerja melayani masyarakat adalah sebuah kehormatan dan jangan sekali-kali mempermainkan jabatan.

“Sebagai hamba Tuhan dan aparatur negara, kita semua menyadari bahwa panggilan terbesar tentu adalah panggilan Tuhan. Maka yakinilah bahwa panggilan tugas melayani sesama, melayani masyarakat sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab kita masing-masing hakikatnya adalah pengejawantahan dan manifestasi dari panggilan Tuhan,“ ujar Lukman.

Menurut Menag, pada masa kekinian, tugas ASN Kemenag itu semakin berat tantangannya karena  menghadapi zaman yang cepat berubah. ASN tengah berada dalam lingkup masyarakat lebih luas yang meliputi warga global hingga generasi digital.

"Tuntutan publik terhadap kita semakin tinggi, terbuka, dan spontan. Diperlukan sikap yang tepat dan cerdas dalam merespons tuntutan masyarakat terhadap Kementerian Agama," ujarnya.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement