Selasa 02 Jan 2018 19:19 WIB

Pemkot Tangerang Minta Tambahan Koridor Transjakarta

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Muhammad Hafil
Presiden Joko Widodo didampingi sejumlah Menteri Kabinet Kerja meresmikan pengoperasian Kereta Bandara Soekarno-Hatta,Selasa (2/1).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Joko Widodo didampingi sejumlah Menteri Kabinet Kerja meresmikan pengoperasian Kereta Bandara Soekarno-Hatta,Selasa (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  TANGERANG -- Setelah diresmikan kereta Bandara Soekarno-Hatta yang melintasi Kota Tangerang, Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah berharap ditambahnya penunjang KA Bandara dengan penambahan koridor 13 Transjakarta.

Arief menilai, dengan ditambahnya jalur Transjakarta koridor 13 yang saat ini baru sampai area Puribeta. Bisa ditambahkan hingga ke terminal Poris Plawad karena, menurut Arief, dapat mengurai kemacetan yang kerap terjadi di ruas jalan Ciledug menuju Jakarta Selatan.

"Nanti masyarakat yang menggunakan koridor 13 bisa beralih moda transportasi di Terminal Poris Plawad. Jadi kalau yang naik kereta bisa turun di stasiun Batuceper terus dan yang naik Bus turun di terminal Poris Plawad, yang letaknya bersebrangan (dengan Stasiun Batu Ceper)," kata Arief kepada Republika.co.id, Selasa (2/1).

Arief juga menyampaikan, Pemkot Tangerang sudah melayangkan surat kepada Kementerian Perhubungan untuk meminta perpanjangan akses kereta rel listrik (KRL) hingga ke area perbatasan antara kota dengan kabupaten Tangerang. Ini mengingat saat ini masyarakat kota dan kabupaten banyak memilih KRL sebagai alat transportasi.

"Sekarang masyarakat kota dan kabupaten Tangerang kalau naik kereta harus ke stasiun Tangerang, jadi kalau akses KRLnya diperpanjang bisa mengurangi kepadatan di stasiun yang ada di kota," ujar dia.

Sedangkan Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Syaiful Rohman mengatakan, untuk mengurangi kemacetan di Stasiun Batu Ceper sebagai Stasiun pemberhentian KA Bandara, Dishub Kota Tangerang akan berkoordinasi dengan PT Railink dan PT KAI untuk bisa mengatur lahan parkir dan tempat penjemputan. Pengaturan tersebut, kata dia, diperlukan untuk mencegah terjadinya kemacetan di ruas jalan depan Stasiun Batu Ceper.

"Kita koordinasi dengan PT KAI terkait tempat parkir dan mobil jemputan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement