Selasa 02 Jan 2018 15:16 WIB

PLN Sebut Gardu Induk di Jakarta-Tangerang Kembali Normal

Rep: Ali Mansur/ Red: Hazliansyah
Petugas melakukan perawatan jaringan listrik saluran udara ekstra tinggi (SUTET) di PLTGU Muara Karang, Jakarta.
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Petugas melakukan perawatan jaringan listrik saluran udara ekstra tinggi (SUTET) di PLTGU Muara Karang, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Satuan Komunikasi Korporat Perusahaan Listrik Negara (PLN), I Made Suprateka menyampaikan PLN telah memulihkan 17 Gardu Induk (GI) yang sempat mengalami gangguan di Jakarta dan sekitarnya pada Selasa (2/1) pagi tadi.

Penormalan keseluruhan GI yang berada di Jakarta berhasil dilakukan pada pukul 11.21 WIB. Dengan normalnya keseluruhan gardu Induk ini, artinya sistem 150 kV sudah berjalan dengan baik dan pasokan listrik Jakarta-Tangerang kembali normal.

"Alhamdulillah seluruh Gardu Induk telah kembali normal dan pelanggan kembali bisa menikmati energi listrik. Kami ucapkan terima kasih untuk pengertian dari masyarakat dan kami mohon maaf untuk pemadaman yang sempat terjadi," jelas Suprateka, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/1).

(baca: Listrik Padam Akibat Gangguan GI Gandul-Muara Karang)

Lanjut Suprateka, gangguan teknis pada sistem 150 kV Gandul-Muara Karang sebelumnya telah menyebabkan 17 GI dari 80 GI yang ada di Jakarta terganggu.

Untuk itu sejak pagi tadi PLN berupaya penuh untuk melakukan pemulihan tersebut.

"Diantaranya dengan melakukan beberapa manuver jaringan untuk mengantisipasi meluasnya dampak gangguan," tambahnya.

Saat ini beban puncak di Jakarta mencapai 5500 MW. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan libur Natal dan Tahun Baru seiring dengan mulai aktifnya kegiatan perkantoran dan perindustrian di Jakarta.

"Upaya PLN kedepan untuk meminimalkan pemadaman adalah dengan percepatan penguatan sistim 500 KV dan GITET di Gandul, Duri Kosambi dan Looping Transmisi Jakarta," tutupnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement