Senin 01 Jan 2018 18:11 WIB

Pengamat: Demiz Punya Pengalaman untuk Jadi Jabar 1

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Elba Damhuri
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar melakukan lawatan safari politiknya dengan berkunjung ke Kantor DPD Golkar Jabar dan diterima oleh Ketua DPD Golkar Jabar, Dedi Mulyadi, Senin (6/11).
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar melakukan lawatan safari politiknya dengan berkunjung ke Kantor DPD Golkar Jabar dan diterima oleh Ketua DPD Golkar Jabar, Dedi Mulyadi, Senin (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar dan Demokrat belum memutuskan siapa yang diusung menjadi calon gubernur (cagub) pada Pilgub Jabar 2018. Kedua nama yang diusung, Deddy Mizwar (Demiz) dan Dedi Mulyadi masing-masing memiliki kelebihan untuk bisa tampil sebagai calon Jabar 1.

Pengamat Politik Universitas Paramadina Toto Sugiarto menilai penentuan cagub ini masih alot karena kedua-duanya punya kans sama menjadi Jabar 1. "Dedi tentu ingin menjadi Jabar satu, ambisinya saya lihat cukup tinggi. Demiz punya pengalaman untuk  menargetkan menjadi Jabar 1," kata Toto, Senin (1/1).

Demiz, menurut Toto, memang bukan Wagub yang mampu membuat gebrakan di Jabar selama dipimpinnya. Namun, selama lima tahun memimpin Jabar, Demiz sanggup menunjukkan dirinya cukup sukses memimpin Jabar.

Hal ini pun sama seperti Ahmad Heryawan yang menjabat gubernur Jabar selama dua periode. "Tinggal kampanyenya mungkin dengan menggunakan tema 'Jabar Lebih Baik'," ujarnya.

Meski persoalan siapa yang patut menduduki Jabar 1 itu masih alot, menurut Toto, Dedi dan Demiz mempunyai kans untuk memenangkan Pilgub Jabar. Terlebih jika parpol lain terpecah-pecah.

"Secara politik, Dedi dan Deddy itu punya kans untuk menang di Jabar, apalagi kalau yang lain itu terpecah-pecah, tapi memang perbincangan Jabar 1 dan 2 itu pasti alot, karena keduanya ingin Jabar 1," katanya.

Seperti diketahui, Demiz merupakan kader dari Partai Demokrat sedangkan Dedi kader dari Partai Golkar. Menurut Toto, ada kemungkinan dua partai tersebut membentuk koalisi di Pilgub Jabar.

"Jadi seharusnya pekan ini sudah ditetapkan secara resmi dan kemudian mulai sosialisasi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement