REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dalam rangka pergantian malam tahun baru 2017, Republika kembali akan menggelar tabligh akbar di Masjid Syuhada, Yogyakarta, pada Ahad (31/12). Selain di Yogyakarta, kegiatan serupa dalam rangkaian acara bertajuk Festival Republik juga digelar di dua kota besar lainnya, Jakarta dan Bandung.
Kegiatan zikir di Yogyakarta sendiri akan menghadirkan beberapa penceramah di antaranya Gus Miftah Habiburrahman dari Pondok Pesantren Ora Aji, Kang Puji Hartono dari Pesantren Masyarakat Jogja, dan Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azhar Simanjuntak.
Terkait tanggapanya tentang kegiatan yang dikemas dalam Festival Republik ini, Kang Puji mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat positif karena dapat memanfaatkan momen libur nasional sebagai media dakwah.
"Bahkan, Festival Republik ini telah menjadi sebuah inspirasi positif," ujarnya kepada Republika, Jumat (29/12). Inspirasi positif yang ia maksud adalah karena kini kian banyak masjid di beberapa daerah yang mulai menggelorakan hal serupa pada momen pergantian tahun.
Hal itu ia buktikan dengan kian banyaknya masjid yang ingin mengundangnya sebagai pembicara dalam kegiatan serupa di beberapa daerah di Indonesia.
Ia pun sangat senang melihat fakta itu karena berawal dari Republika yang mengadakan kegiatan akhir tahun secara serentak di Jakarta, Bandung dan Yogyakarta rupanya telah mampu memantik inspirasi masyarakat muslim Indonesia. Sehingga, kini kian banyak kegiatan akhir tahun bernuansa religi yang digelar di beberapa daerah lainya.
Satu hal yang pasti, selain Jakarta dan Bandung, penyelenggaraan Festival Republik di Yogyakarta juga merupakan hal yang sangat tepat. "Mengingat, Yogya adalah sebuah destinasi wisata sehingga kegiatan ini tak hanya dapat dimanfaatkan oleh warga Yogya namun juga bagi wisatawan yang ingin sekaligus menikmati liburan sembari berwisata religi," kata Kang Puji.
Dalam kesempatan ini, nantinya ia berencana untuk memberikan motivasi dan muhasabah sehingga masyarakat dapat lebih bersemangat dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Ia pun berharap, melalui momen ini, masyarakat juga dapat menggapai esensi dari setiap materi yang dipaparkan oleh para pembicara, sehingga dapat menjadi pribadi yang lebih baik seiring dengan momen pergantian tahun.
Gus Miftah pun sepakat dengan hal itu, ia pun berharap, Republika dapat lebih menggencarkan kegiatan ini di seluruh penjuru pelosok tanah air. Selain itu, ia juga berharap agar acara ini dapat menampung lebih banyak jamaah.
"Sehingga jangkauan syiar-nya dapat lebih luas lagi," kata dia. Terkait dengan adanya selingan penampilan musik-musik religi, ia pun mendukung hal tersebut. Karena, menurutnya, musik religi juga merupakan media dakwah yang cukup optimal dan dapat menyajikan hiburan serta kesan tersendiri bagi masyarakat.
Satu hal yang ia tekankan terkait kegiatan di akhir tahun, ia menilai, Festival Republik ini bukan lagi sebuah alternatif kegiatan saat malam pergantian tahun. Menurut Gus Miftah, kegiatan ini harus menjadi kegiatan utama bagi masyarakat muslim sehingga dapat terhindar dari kegiatan-kegiatan lain yang lebih cenderung pada kegiatan hura-hura.
Ini bukan lagi kegiatan alternatif. Sudah waktunya kini masyarakat dapat mengisi pergantian tahun dengan kegiatan yang jauh lebih bermakna. Hal ini harus segera dibudayakan demi melawan budaya-budaya negatif yang telah mengajar di masyarakat. "Saya berharap, pemerintah pun juga harus mendukung kegiatan ini karena hal ini berkaitan dengan karakter bangsa," ujarnya.