Sabtu 30 Dec 2017 20:31 WIB

Mendikbud: Borobudur Perlu Lebih Terkenal

Wisatawan melintasi lorong Kupu-Kupu di jalan masuk Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (25/12). Untuk menambah keindahan dan memeriahkan suasana dalam rangka menyambut libur panjang Natal dan Tahun Baru 2018, pihak TWC memasang ratusan ornamen Kupu-Kupu di jalan masuk candi Borobudur.
Foto: ANTARA/Anis Efizudin
Wisatawan melintasi lorong Kupu-Kupu di jalan masuk Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (25/12). Untuk menambah keindahan dan memeriahkan suasana dalam rangka menyambut libur panjang Natal dan Tahun Baru 2018, pihak TWC memasang ratusan ornamen Kupu-Kupu di jalan masuk candi Borobudur.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menegaskan Candi Borobudur merupakan sebuah mahakarya nenek moyang bangsa Indonesia yang sampai sekarang belum ada tandingannya di dunia. Mendikbud menuturkan Candi Borobudur ini adalah yang pertama dan utama karya nenak moyang bangsa Indonesia yang merupakan salah satu dari keajaiban dunia.

"Candi Borobudur ini adalah candi terbesar di dunia yang menjadi pusat perhatian dunia, baik mereka yang berkepentingan terkait masalah keagamaan maupun masalah budaya dan juga masalah peninggalan-peninggalan dunia," katanya saat menghadiri "Borobudur Cultural Feast 2017" yang digelar di halaman parkir Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (30/12)

Persoalannya, dia mengatakan, bagaimana generasi sekarang ini bisa mengeksplorasi, mempromosikan, mengumandangkan nama besar Candi Borobudur agar semakin dikenal di mancanegara dan akan mengundang banyak peminat untuk ramai-ramai berkunjung ke Borobudur. Ia mengatakan hal ini memang tanggung jawab bersama, yakni pemerintah dan masyarakat. 

Karena itu, Mendikbud sangat mengapresiasi pengelola candi yang telah melibatkan masyarakat Kecamatan Borobudur untuk lebih terlibat dalam mempromosikan, merawat, sekaligus meramaikan keberadaan Candi Borobudur ini. Ia menyampaikan posisi Kemendikbud adalah sebagai penanggung jawab keberadaan cagar budaya termasuk lingkungan cagar budaya Borobudur Prambanan dan Ratu Boko.

“Bagaimana kemudian hasil pemeliharaan, hasil perawatan dari Kemendikbud memang tidak boleh hanya sekadar berhenti pada perawatan dan pelestarian, tetapi juga memiliki nilai fungsional dalam arti ekonomis maupun budaya, tidak hanya untuk masyarakat sekitar Borobudur dan juga tidak hanya khusus orang Indonesia tetapi harus menjadi bermanfaat untuk dunia internasional," katanya.

Dirut PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) Edy Setijono mengatakan PT TWC sebagai pengelola Candi Borobudur memiliki kewajiban untuk melestarikan warisan budaya bangsa yang adiluhung ini. Sejalan dengan hal tersebut, dia mengatakan, PT TWC juga berupaya mengembangkan pariwisata kawasan Borobudur berbasis potensi lokal, salah satunya melalui event "Borobudur Cultural Feast 2017".

Ia menuturkan kegiatan ini merupakan wujud sinergi BUMN bekerja sama dengan budayawan, seniman, dan musisi di lingkungan Candi Borobudur. "Semangat dari desa dan warga untuk menampilkan karya terbaiknya di bidang kuliner dan produk kreatif sangat tinggi. Hampir semua desa ikut mengisi stand yang disediakan panitia. Mereka menyuguhkan produk kuliner dan kreatif yang memiliki ciri khas dan merupakan produk lokal yang berkualitas tinggi," katanya. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement