Sabtu 30 Dec 2017 16:15 WIB

Gerindra Yakin Rakyat Jabar Kritis dalam Memilih

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Bakal calon gubernur dan wakil gubernur dari Partai Keadilan Sejahtera untuk Jawa Barat, Sudrajat (kiri) dan Ahmad Syaikhu (kanan)
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Bakal calon gubernur dan wakil gubernur dari Partai Keadilan Sejahtera untuk Jawa Barat, Sudrajat (kiri) dan Ahmad Syaikhu (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penasihat Partai Gerindra Jawa Barat, Sodik Mujahid mengakui pasangan elektabilitas May Jend (purn) Sudrajat dan Ahmad Syaikhu tidak terlalu mentereng dibanding pasangan yang diusung kubu sebelah. Sodik menegaskan, rakyat Jawa Barat sangat kritis, tidak tergantung mentereng dan jago bermain media sosial (medsos) tapi kompetensi dan komitmen untuk memajukan Jabar.

"Saya rakyat Jabar kritis dalam memilih, jadi tidak bergantung pada elektabilitas. Kang Ajat hari ini memang kurang populer dibanding calon lainnya yang akan maju dalam Pilgub 2018. Karena berbeda dengan mereka, Kang Ajat bukan Wagub, bukan bupati dan bukan wali kota di daerah Jawa Barat dalam 5 tahun terakhir," jelas Sodik, saat dihubungi melalui pesan singkat, Sabtu (30/12).

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI itu menyampaikan bahwa keputusan pihaknya mengusung Sudrajat sangat alot. Pilihan itu berdasarkan info, data, survei, kajian, analisis, diskusi dan musyawarah seluruh jajaran Gerindra.

Maka Sudrajat benar-benar memenuhi kriteria pemimpin yang ditetapkan masyarakat sunda yaitu 5 N. Nyunda, Nyakola, Nyantri, Nyantika, dan Nyinatria. Di samping itu, Sudrajat juga USA atau urang sunda asli, keturunan Cianjur dan Sumedang.

"Sehingga tata krama, unggah-ungguh dan bahasanya menunjukan orang sunda asli," tambahnya.

Lanjut Sodik, setelah pensiun dari TNI, Sudrajat membangun dan mengelola sebuah pesantren di tanah leluhurnya di perbatasan Cianjur dan Sukabumi selatan. Maka bisa dikatakan, dia berakhlak santri yang tawadlu, rendah hati, hormat kepada yang tua. Dia juga terampil dan profesional.

"Kang Ajat juga sosok harapan orang Sunda yakni Nyinatria atau bersikap ksatria. Gemblengan di TNI memupuk jiwa kesatria. Setia kepada rakyat dan bangsa bukan kepada asing dalam berbagai bentuk, ulet dan pantang menyerah, disiplin dan amanah," terang anggota Komisi VIII DPR RI itu.

Selain 5 N kriteria paripurna masyarakat sunda, keunggulan Sudrajat untuk menjadi pemimpin rakyat Jabar. Di antaranya Kepemimpinan yang kuat didikan TNI dipadukan demgan sifat bijaksana.

Kemudian orang sunda yang luas wawasannya dalam menyelesaikan aneka ragam masalah di Jabar. Serta Ilmu dan intelektualitasnya dalam memahami aspirasi dan kebutuhan masyarakat Jawa Barat dan dalam mengelola potensi sumber daya Jabar untuk membangun dan membawa jawa barat sebagai propinsi termaju di Indonesia.

"Akhlak dan karakternya yakni akhlak orang Sunda yang nyakola, nyantri, terampil, cakap, profesional dan berjiwa kesatria sehimga menjadi teladan dan pemgayom semua lapisan dan golongan rakyat Jawa Barat," tutup Sodik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement