Sabtu 30 Dec 2017 07:03 WIB

Anies Rotasi Besar-besaran Satpol PP

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Elba Damhuri
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) mendengan penjelasan anggota Satpol PP tentang fungsi alat mesin potong yang dipamerkan dalam Apel Besar Rotasi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta di Monumen Nasional (Monas) , Jakarta, Jumat (29/12).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) mendengan penjelasan anggota Satpol PP tentang fungsi alat mesin potong yang dipamerkan dalam Apel Besar Rotasi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta di Monumen Nasional (Monas) , Jakarta, Jumat (29/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin apel di Lapangan Monas dalam rangka rotasi besar-besaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI. Menurut Anies, rotasi merupakan hal yang biasa dan dilakukan untuk penyegaran di tubuh Satpol PP DKI.

"Apel besar Satpol PP pagi ini dalam rangka penyegaran personel Satpol PP di DKI Jakarta melalui proses rotasi, mutasi, dan alih tugas," kata dia, Jumat (29/12).

Anies mengatakan, banyak personel Satpol PP yang bertugas terlalu lama di satu tempat. Bahkan, tak jarang, mereka bertugas lima hingga delapan tahun di tempat yang sama. Ia menilai, personel yang terlalu lama di satu tempat menjadi tidak baik.

Mantan menteri Pendidikan itu mencontohkan, jika ada bau tidak sedap di satu ruangan, orang baru akan dengan mudah menciumnya. Tetapi, jika ada orang yang sudah lama di ruangan yang bau tersebut, dia akan merasa biasa dan menganggap tak ada masalah.

"Kalau di tempat itu ada masalah, belum tentu dia (orang lama) menyelesaikan masalah, bahkan merasa normal-normal saja," ujar dia.

Anies meminta personel Satpol PP yang ditugaskan mengemban amanat di tempat yang baru dengan bertanggung jawab. Satpol PP harus menjadi bagian dari masyarakat dengan menunaikan tugas dengan penuh tanggung jawab.

Kepala Satpol PP Yani Wahyu pernah mengungkapkan, rotasi akan dilakukan terhadap anggotanya yang telah bertugas terlalu lama di satu tempat. Yani mengaku, salah satunya adalah anggota yang bertugas di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Personel Satpol PP ini setelah saya investigasi. Dia itu sudah delapan sampai 10 tahun bertugas di tempat yang sama, titik yang sama, tugas yang sama," kata dia.

Menurutnya, tugas di satu tempat yang terlalu lama bisa menjadi tidak sehat. Dia menyebut kedekatan dengan lingkungan tempat anggota tersebut bertugas bisa menjadi negatif jika dimanfaatkan secara tidak bertanggung jawab.

"Ini disinyalir atau indikasi ada kedekatan lingkungan dengan tempat tugas dia bekerja. Bisa dekat karena keakraban, bisa kedekatan dengan something wrong atau ada sesuatu," kata dia.

Jumlah anggota Satpol PP DKI Jakarta tercatat sebanyak 4.950 orang. Rotasi kali ini diterapkan terhadap 68 anggota di tingkat provinsi, 623 anggota di Jakarta Pusat, 546 anggota di Jakarta Utara, 774 anggota di Jakarta Barat, 774 anggota di Jakarta Selatan, 766 anggota di Jakarta Timur, dan 37 anggota di Kepulauan Seribu.

Menghilangkan kesan negatif

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berencana mengadakan pelatihan bagi anggota Satpol PP. Pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja anggota untuk menghilangkan kesan buruk serta melayani masyarakat lebih baik.

"Dengan training, mungkin Satpol PP bisa meningkat dan mereka bukan lagi sebagai sebuah pihak yang dianggap nyebelin," kata dia.

Menurut Sandi, Satpol PP harus hadir di tengah masyarakat sebagai pihak penegak peraturan daerah (Perda) yang memastikan ketertiban, keamanan, serta melindungi warga. Tapi, Sandi tak menjelaskan bentuk pelatihan yang diinginkannya.

Sejalan dengan itu, beberapa waktu lalu, Yani Wahyu mengaku akan memberi pembinaan akhlak untuk mendisiplinkan anggotanya. Dia berharap, langkah ini bisa menyadarkan anggotanya agar tak ada yang 'bermain' di lapangan.

Yani mengatakan, pembinaan akan dilakukan secara berkala. Pembinaan akhlak untuk di tingkat provinsi akan dilakukan pada pekan kedua dan empat. Sedangkan, untuk di tingkat kabupaten akan dilakukan pada pekan pertama dan ketiga.

Satpol PP akan menggandeng ulama untuk memberi siraman rohani.

"Dikasih siraman-siraman rohani dan kita kerja sama nanti dengan para kiai para ustaz. Yang Muslim kita akan lakukan tausiah agar disiramlah akhlaknya supaya berakhlak yang baik," ujar dia.

(Pengolah: ilham tirta).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement