REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Calon usungan Partai Keadilan Sejahtera di Pilkada Jawa Barat 2018, Ahmad Syaikhu, merelakan posisi bakal calon gubernur Jawa Barat kepada Partai Gerindra pascakoalisi keduanya yang mengusung Mayjen Purnawirawan Sudrajat-Ahmad Syaikhu.
"Sebagai kader partai, tentu sami'na wa atho'na. Menjalankan apa yang diamanahkan partai kepada saya dan Sudrajat untuk memenangkan Pilgub Jabar," kata Syaikhu di Bekasi, Kamis (28/12).
Menurut dia, PKS telah resmi mengalihkan dukungannya dari Deddy Mizwar yang semula digadang-gadang akan disandingkan dengan mantan Ketua DPW PKS Jabar Ahmad Syaikhu dalam Pilgub 2018. Pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu ini telah resmi didukung oleh koalisi tiga partai politik yakni PKS, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Gerindra.
"Pengusungan nama Sudrajat-Ahmad Syaiku adalah keputusan partai tertinggi yang harus kita sikapi dan hormati. Proses yang panjang terkait keputusan ini adalah hasil dari komunikasi dan sosialisasi dengan berbagai elemen," katanya.
Meski dirinya urung berpasangan dengan Deddy Mizwar, kata Syaikhu, namun dirinya mengaku tetap menjalin komunikasi yang baik dengan aktor sinteron "Para Pencari Tuhan' itu. "Dalam waktu dekat ini saya juga akan bersilaturahmi," katanya.
Syaikhu menambahkan, dirinya bersama Sudrajat berencana membangun ekonomi keumatan dengan berbasis Pondok Pesantren di Jawa Barat sebagai gagasan yang akan ditawarkan kepada masyarakat Jabar bila mereka terpilih kelak.
Sementara itu, kepastian pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu disampaikan secara resmi Presiden PKS, Sohibul Iman, di Kantor DPP PKS, Jakarta pada Rabu (27/12). Keputusan itu sekaligus menjadi 'reuni koalisi' Pilgub DKI Jakarta yang menggabungkan Gerindra-PKS-PAN di Pilgub Jabar 2018.