REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Narkotika Nasional (BNN) dianggap tak dapat memberantas narkoba sendirian. Masyarakat, kementerian terkait dan lembaga negara seperti Polri, dan TNI diharapkan bersinergi untuk memerangi narkoba yang tak ada habisnya.

"Kita sudah darurat narkoba. Indonesia sudah menjadi pasar dari narkoba itu. Kita tahu, dampak narkoba bagi para generasi muda kita sungguh fatal," tutur Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dalam kegiatan pemusnahan barang bukti narkoba di Tangerang, Banten, Kamis (28/12).

Wiranto menyebutkan, narkoba banyak di jual ke generasi muda bangsa Indonesia setiap harinya. Akibatnya, ada yang meninggal, mengalami kerusakan mental, dan kesehatannya terganggu akibat penyalahgunaan narkoba. "Sehingga betul-betul kita harus waspada terhadap bagaimana kita perang terhadap narkoba itu," lanjut Wiranto.

Menurutnya, tak mungkin membiarkan hanya BNN yang berperang terhadap narkoba. Sinergi antara masyarakat, kementerian dan lembaga negara, polri, dan TNI harus dilakukan untuk membentuk kekuatan nasional. "Membiarkan hanya kepada BNN itu tidak bisa. Harus sinergi. Kekuatan nasional disinergikan untuk membantu BNN bekerja di sektornya untuk memerangi narkoba," terang dia.

Wiranto pun mengapresiasi apa yang telah BNN lakukan dalam rangka memerangi narkoba. Hari ini, ia bersama dengan Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso melakukan pemusnahan barang bukti narkoba hasil sitaan BNN. Pemusnahan itu juga dilakukan dalam rangka menghilangkan kecurigaan ada permainan dalam pengelolaan barang bukti narkoba.

"Hari ini secara simbolik kita telah musnahkan barang sitaan ini. Jangan sampai ada kecurigaan ini ada permainan segala macam. Betul-betul tadi dilaporkan Pak Buwas kalau BNN betul-betul kerja profesional. Apa yang didapat, di sita, itu dimusnahkan," jelas dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika