Rabu 27 Dec 2017 09:10 WIB

'Jaga Kerukunan dan Toleransi Demi Kokohnya NKRI'

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tadulako (Untad), Palu, Sulawesi Tengah, Muzakir Tawil.
Foto: dokpri
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tadulako (Untad), Palu, Sulawesi Tengah, Muzakir Tawil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Indonesia harus menjaga kerukunan dan menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama untuk memperkokoh persatuan bangsa. Itu mutlak harus dilakukan karena Indonesia negara majemuk yang terdiri dari berbagai agama, suku, budaya, bahasa yang berbeda-beda

“Kemajemukan itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang tidak dimiliki negara lain. Ini harus terus kita jaga demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tadulako (Untad), Palu, Sulawesi Tengah, Muzakir Tawil, Selasa (26/12).

Pria yang juga tokoh masyarakat Sulawesi Tengah (Sulteng) ini menuturkan, untuk mencegah terjadinya gesekan sosial, agama dan juga masalah pemahaman kebangsaan, bangsa Indonesia harus selalu memegang pemahaman ideologi Pancasila secara dasar.

“Ideologi Pancasila itu memberikan kebebasan terhadap semua agama di Indonesia ini untuk meyakini keyakinannya. Misalnya dimana yang Islam meyakini keyakinannya, sementara yang lain Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu  itu saling menjaga toleransi masing-masing dan diberikan pula kebebasan beribadah. Begitu juga sebaliknya,” ujar pria yang juga Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulteng ini

Ia berpendapat bahwa peran negara melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama FKPT di daerah dirasa sangat penting dalam menjaga keberagaman dan keharmonisan antar umat beragama itu. “Oleh karena itu yang dilakukan adalah saling menghargai, saling menghormati keyakinan masing-masing, tidak ada yang merasa lebih besar dan tidak ada yang merasa lebih kecil, semuanya sama,” ujar pria yang juga Ketua Jurusan Administrasi Negara STISIP Panca Bhakti Palu

Selama ini, lanjutnya, dalam menjaga kerukunan tersebut pihaknya juga selalu memberikan sosialisasi melalui dialog kepada masyarakat untuk mencegah paham-paham yang dapat memecah keutuhan bangsa ini seperti paham radikalisme dan terorisme

“Sentimen agama itu harus kita cegah. Ini kita lakukan pada basis-basis terbawah, dimulai dari keluarga lalu melebar ke lingkungan masyarakat mulai dari RT/RW lalu dibesarkan lagi ke sekolah, madrasah, universitas lalu ke kelompok-kelompok agama yang lain . Kita berikan pemahaman yang benar ke mereka dengan melakukan dialog untuk menyamakan persepsi dan pemahaman bahwa bangsa ini sejak awal berdiri dibentuk karena keberagaman tersebut,” kata Sekjen Ikatan  Alumni Universitas Tadulako ini.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement