Rabu 27 Dec 2017 00:23 WIB

Gubernur: Sekolah Jangan Lagi Jual Seragam Mahal

Pedagang melayani orang tua siswa yang membeli perlengkapan seragam sekolah di salah satu toko seragam sekolah di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (2/7).
Foto: antara
Pedagang melayani orang tua siswa yang membeli perlengkapan seragam sekolah di salah satu toko seragam sekolah di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, mengingatkan seluruh sekolah agar bantuan pendidikan dari pemerintah provinsi didukung sepenuhnya. Caranya dengan tidak melakukan pungutan kepada siswa dalam bentuk apapun.

"Jangan ada lagi sekolah yang melakukan pungutan termasuk menjual seragam sekolah dengan harga mahal," ujar Gubernur Rusli Habibie usai menyerahkan bantuan komputer dan server di beberapa SMA dan SMK di Kecamatan Gentuma Raya, Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, Selasa.

Pihak sekolah tidak dilarang menjual seragam sekolah, namun harganya tidak boleh mahal. Sekolah pun jangan memaksakan orang tua untuk membelinya.

"Orang tua dipersilakan membeli sesuai pilihannya,'' ujarnya. ''Pihak sekolah dipersilakan menjual seragam melalui pihak komite agar tidak ada pemaksaan.''

Ia berharap dana BOS maupun Prodira yang dikucurkan di seluruh sekolah agar dikelola dengan baik dan tepat manfaat untuk menunjang peningkatan kualitas pendidikan di Gorontalo. Rusli juga memastikan seluruh sekolah di wilayahnya itu akan menerima bantuan server dan komputer. Pemberian bantuan itu diharapkan dapat mendukung pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

"Tahun 2018 nanti, seluruh sekolah termasuk SMK hingga di wilayah pedalaman ataupun pelosok akan menerima bantuan server dan komputer,'' ujar Gubernur. ''Bantuan ini untuk mendukung pelaksanaan UNBK di seluruh sekolah di Provinsi Gorontalo.''

Ia berharap bantuan tersebut semakin mengoptimalkan pelaksanaan UN di wilayahnya. Hal tersebut sebagai upaya pemerintah mewujudkan pendidikan berkualitas untuk pencapaian mutu tamatan sekolah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement