Ahad 24 Dec 2017 08:51 WIB

Masuki Akhir Tahun, Pedagang Baturraden Untung Berlipat

Suasana pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya di sekitaran Lokawisata Baturraden di Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (23/12).
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Suasana pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya di sekitaran Lokawisata Baturraden di Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Lokawisata Baturraden menjadi salah satu tujuan wisata favorit masyarakat menjelang akhir tahun. Kondisi ini turut memberikan manfaat kepada pedagang-pedagang sekitar Baturraden.

Lokawisata yang terletak di Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah tersebut, menjadi salah satu lokasi favorit masyarakat dari dalam maupun luar daerah untuk menghabiskan liburan.

Terlebih, saat ini selain libur Natal dan tahun baru. Memasuki akhir pekan, elemen masyarakat yang memasuki masa libur semakin bertambah mulai dari anak-anak sekolah, PNS, sampai pekerja swasta. Hal ini menjadikan Baturraden semakin banyak diisi wisatawan.

Pantauan Republika.co.id, sejak Sabtu (23/12) pagi sampai sore, Baturaden tidak habis-habisnya dikunjungi wisatawan. Kendaraan-kendaraan mulai dari motor, mobil sampai bus, tampak jelas terus berdatangan ke lokasi.

Kondisi ini tidak disia-siakan pedagang kaki lima (PK), yang memang biasa berjualan di sana. Sejak pagi, pedagang sudah siap dengan dagangannya untuk dijajakan kepada setiap wisatawan yang melintas.

Bahkan, PKL sudah bertebaran di tempat-tempat parkir kendaraan, dan terus ditemui sampai memasuki area pintu masuk Baturraden. Mulai dari camilan, makanan dan minuman, sampai oleh-oleh ada.

Tidak cuma PKL, kondisi ini dimanfaatkan pedagang-pedagang restoran besar untuk memberikan pelayanan maksimal. Bahkan, keuntungan yang didapat pedagang-pedagang sudah mampu mengukir beberapa kali lipat dari biasanya.

Salah satunya terlihat di restoran Piring Sewu, yang berada di jauh dari Lokawisata Baturraden. Jika biasanya saat akhir pekan restoran ini mampu meraih keuntungan sekitar 30 persen, belakangan Piring Sewu mampu meraih keuntungan lebih dari 50 persen. "Kalau biasanya akhir pekan itu 30 persen, pekan-pekan ini 60 sampai 70 persen," kata salah satu pegawai.

Senada, pedagang sate kelinci gerobak yang berada tidak jauh dari pintu masuk, Atep mengaku, pekan ini jumlah pembelinya sampai berkali-kali lipat. Karena itu, ia tidak ragu sudah mulai menjual dagangannya sejak pukul 09.00 pagi. "Biasanya berapa ratus (tusuk) saja, sekarang-sekarang 1.000 tusuk bisa," ujar Atep.

sumber : Wahyu Suryana
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement