Kamis 21 Dec 2017 22:12 WIB

'Pengamalan Pancasila Cara Terbaik Wujudkan Kerukunan'

Pancasila
Pancasila

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Masyarakat Indonesia harus dapat menjaga kerukunan dan kesetiakawanan antar sesama agar tidak mudah terprovokasi upaya belah-belah. Pengamalan nilai-nilai Pancasila adalah cara terbaik untuk mewujudkan kerukunan dan kesetiakawanan  tersebut. 

Guru Besar Universitas islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Yusny Saby, mengungkapkan bahwa Pancasila itu sudah sangat baik dan luar biasa sekali. "Mulai dari sila pertama hingga kelima sudah mencakupi semua suku, ras, agama, budaya yang ada dan hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sepanjang seluruh komponen masyarakat dan pemerintah sama-sama menghormati hukum. Mulai dari Undang Undang Dasar 1945 sampai hukum yang diperlakukan di setiap daerah” ujar Yusny Saby, Kamis (21/12).

Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa bangsa Indonesia yang memiliki lebih dari ribuan pulau dengan ratusan suku bangsa, ratusan bahasa lokal dan ratusan budaya ini sudah terikat dalam satu sistem yakni NKRI yang didalamnya berpegang kepada agama, yang juga berbeda-beda.

“Selama mereka itu tidak berbuat kejahatan, selama mereka itu masing masing warga negara kita itu menjaga keamanan, ketertiban, menghormati aturan hukum, saya kira semua mempunyai hak hidup sama. Tidak ada bedanya, sehingga harus dapat rukun dan menjaga kesetiakawanan,” ujar Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Aceh ini.

Tak hanya itu, penguatan kesetiakawanan itu juga dapat membangun hubungan kerukunan intra religius, intra suku, intra lokal baik di kabupaten maupun di provinsi dan juga inter agama dalam menjaga keutuhan dan persatuan bangsa. Karena dengan kuatnya masyarakat Indonesia sebagai suatu bangsa, maka akan lebih berharga ketika kita berhadapan dengan bangsa lain.

“Coba lihat sebuah bangsa yang kocar-kacir, yang lemah dan berkonflik satu sama lain tentunya  tidak ada harganya di mata dunia. Kalau tidak dihargai di mata dunia kita akan menjadi permainan orang lain seperti tempat pasar senjata yang mereka jual atau pasar narkoba,” ujar mantan Rektor UIN Ar-Raniry ini.

Hal tersebut menurutnya  akan menjadi tidak baik bagi bangsa dan harus disadari oleh setiap warga negara. Jangan menjadikan bangsa kita ini sebagai ladangnya orang lain untuk “mencari makan” seperti  melalui konflik, kemiskinan, pertentangan, perkelahian, bersikap saling tidak rukun satu sama lain. “Ini yang harus dijaga oleh masyarakat bangsa Indonesia ini agar jangan mudah dibentur-benturkan,” ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement