REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengakui, tak hanya venue Asian Games, banyak fasilitas di DKI Jakarta belum ramah terhadap kaum difabel. Kondisi ini juga terjadi di kawasan Tanah Abang yang kini sedang dalam proses penataan.
"Belum (layak). Lagi tadi, kayak Transjakarta gitu kita masih bangun ramp-nya," kata Sandiaga di Museum Seni Rupa dan Keramik, Kota Tua, Jakarta Barat, Sabtu (23/12).
Sandiaga mengatakan kondisi ini tak selayaknya ditutup-tutupi dan perlu diperbaiki. Pemprov DKI akan bekerja sama dengan komunitas-komunitas difabel. Ia mengatakan orang dengan difabilitas harus difasilitasi. Sebab, mereka termasuk kaum yang termarjinalkan.
Sandiaga menambahkan, pemberian akses bagi kaum difabel merupakan program jangka pendek dan jangka panjang pemprov DKI periode 2017-2022. Secara jangka pendek, PT Transjakarta harus memperhatikan fasilitas untuk difabel.
"Salah satu visi kami ke depan tahun 2017-2022 adalah memberikan perhatian khusus kepada teman-teman kaum difabel yang selama ini belum terperhatikan," kata Sandiaga.
Sebelumnya, Sandiaga menyatakan masih banyak venue Asian Para Games 2018 yang belum ramah difabel. Ia ingin semua venue tersebut diaudit.
"Semua venue harus ramah difabel. Jadi kita akan audit semua venue dan ajang Asian Para Games harus ramah difabel," kata Sandiaga.