Sabtu 23 Dec 2017 11:12 WIB

BNN Sambut Baik Lapas Risiko Tinggi untuk Narkotika

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Deputi Pemberantasan Narkoba Inspektur Jenderal Arman Depari beserta jajarannya meninjau lembaga permasyarakatan (lapas) high risk di Pulau Nusakambangan, Jumat (22/12).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Deputi Pemberantasan Narkoba Inspektur Jenderal Arman Depari beserta jajarannya meninjau lembaga permasyarakatan (lapas) high risk di Pulau Nusakambangan, Jumat (22/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Narkotika Nasional (BNN) menyambut baik kehadiran lembaga permasyarakatan (lapas) high risk atau risiko tinggi yang disiapkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Salah satu lapas, yakni Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu High Risk Narkotika disiapkan khusus untuk para gembong narkotika.

Deputi Pemberantasan Narkoba BNN Inspektur Jenderal Arman Depari mengatakan, pembangunan lapas ini adalah perencanaan yang sangat baik. Dengan sistem keamanan yang tinggi seperti fasilitas satu orang satu sel, pemindaian sinar X dan CCTV, bangunan lapas dinilainya sangat memadai unuk para narapidana narkotika. Khususnya, bagi mereka yang memiliki risiko jaringan di luar penjara.

"Ini bukan hanya soal mengurung orang, tetapi bagaimana memutus jaringan, oleh karena itu pemutusan jaringan ini dengan sistem penjara ini," kata Arman saat dikonfirmasi, Sabtu (23/12).

Dalam hal ini, Arman mengatakan, BNN bertugas menyeleksi jaringan atau napi yang masih ada kaitannya dengan luar. Orang yang ditentukan dengan asesmen BNN itu nantinya akan dijebloskan ke lapas tersebut. "Sehingga dengan kita pisahkan nanti, dengan satu sel isolasi khusus mereka tidak akan menyebarkan jaringan," kata Arman.

Untuk diketahui, di Nusakambangan, terdapat tiga lokasi yang disiapkan sebagai lapas bagi narapidana risiko tinggi, khususnya narapidana bandar narkoba dan terorisme, yaitu Lapas Batu, Lapas Pasir Putih. Satu lapas lagi, yakni Lapas Karang Anyar masih dalam tahap pembangunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement