Jumat 22 Dec 2017 22:13 WIB

Kader Golkar Jabar Tolak Duet Dedi Mulyadi-Ridwan Kamil

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Karta Raharja Ucu
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bersama Walikota Bandung Ridwan Kamil saat hadir dalam dialog terbuka di Auditorium PJS UI, Depok, Jawa Barat, Kamis (21/12).
Foto: Republika/Prayogi
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bersama Walikota Bandung Ridwan Kamil saat hadir dalam dialog terbuka di Auditorium PJS UI, Depok, Jawa Barat, Kamis (21/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Wacana DPP Partai Golkar menduetkan Dedi Mulyadi-Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018, mendapat penolakan keras dari kader arus bawah partai tersebut. Kader yang tergabung dalam Laskar Astrajingga tersebut, tidak sepaham dengan koordinator bidang pemenangan wilayah Jawa-Sumatra, Nusron Wahid.

Panglima Laskas Astrajingga, Wawan Dios, mengatakan, wacana yang dicetuskan Nusron Wahid itu jelas sangat melukai hati kader arus bawah Golkar Jabar. Karena, Dedi Mulyadi tidak layak bersanding dengan Ridwan Kamil.

"Jelas-jelas, Ridwan Kamil itu tadinya hendak merebut posisi Kang Dedi. Sekarang, oleh Pak Nusron mereka akan diduetkan. Jelas kami sangat menolaknya," ujar Wawan, kepada sejumlah media, Jumat (22/12).

Menurut Wawan, Dedi itu merupakan kader sejati Golkar. Dedi tetap bertahan di partai ini, meskipun kebijakan partai tersebut telah melukai perasaannya. Yaitu, saat kepemimpinan Setya Novanto, DPP Golkar justru memberikan rekomendasi calon gubernur ke Ridwan Kamil.

Padahal sudah jelas, berdasarkan hasil Rapimda Golkar Jabar, calon yang diusung dari kader arus bawah adalah Dedi Mulyadi. Namun, pengurus DPP malah mengkhianati kader sendiri.

Meski demikian, lanjut Wawan, Dedi tetap berjuang demi Golkar. Bahkan, kini Golkar punya pimpinan baru, yakni Airlangga Hartarto, Dedi tetap loyal kepada partai berlambang beringin ini.

"Dari Dedi Mulyadi, kami belajar tetang perjuangan nilai. Bukan perjuangan mencari jabatan," ujarnya.

Karena itu, wacana yang disuarakan oleh Nusron Wahid ini jelas sangat bertentangan dengan keinginan kader arus bawah. Seharusnya, rekomendasi yang diberikan ke Dedi Mulyadi itu tanpa syarat harus disandingkan dengan Emil ataupun sebaliknya. Jelas, manuver Nusron Wahid ini sangat melukai hati kader Golkar Jabar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement