Kamis 21 Dec 2017 12:58 WIB

Almarhum Sukamdani Berkontribusi pada Pembangunan Nasional

Rep: Rizky Jaramaya/Silvy Dian Setiawan/ Red: M.Iqbal
 Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemilik Sahid Grup Sukamdani Sahid Gitosardjono meninggal dunia pada Kamis (21/12) pukul 09.15 WIB. Rencananya, Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla akan melayat ke rumah duka di Jalan Imam Bonjol No 50 Jakarta Pusat.

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi memiliki kesan tersendiri terhadap almarhum. Dia mengatakan, Sukamdani merupakan tokoh pengusaha yang pernah memimpin Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Ketika itu, Sukamdani dan Sofjan terlibat dalam kepengurusan bersama-sama.

"Dia bisa mengkompromikan bersama dengan pengusaha lain untuk bisa membangun ekonomi Indonesia bersama-sama. Kita juga bikin bank ada komponen yang atas nama Kadin itu," ujar Sofjan yang ditemu di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (21/12). 

Menurut dia, selama menjabat di Kadin Indonesia, Sukamdani pernah menggabungkan kelompok-kelompok perusahaan besar untuk berkontribusi dalam kepentingan pembangunan nasional. Sehingga, para pengusaha memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi.

Kemudian, Sukamdani juga merupakan salah satu tokoh pengusaha yang membuka hubungan dengan Cina sehingga mereka bisa berkontribusi untuk kepentingan nasional. Di sisi lain, Sukamdani adalah salah satu pengusaha sukses yang telah berperan dalam pembangunan ekonomi nasional. "Kita harus bangga untuk soal begitu," kata Sofjan.

Seperti diketahui, Sukamdani juga pernah menjadi Ketua Umum di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) selama dua periode pada tahun 1985, dan 1982 hingga 1985, serta 1985 hingga 1988. 

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia Agung Pambudi mengatakan, pemakaman almarhum akan dilakukan di Pondok Pesantren Modern Sahid, Jalan Dasuki Bakri Km 6 Kecamatan Pamijahan, Bogor. "Di sini disemayamkan sampai Ashar. Ashar nanti dibawa ke Bogor," ujarnya di rumah duka.

Pantauan Republika, sejumlah tokoh mulai tampak hadir. Seperti politikus senior Partai Golkar Yorrys Raweyai dan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement