Kamis 21 Dec 2017 00:13 WIB

Hak Ibu Menyusui Belum Sepenuhnya Dilindungi Negara

Ibu menyusui bayinya
Foto: Republika/Prayogi
Ibu menyusui bayinya

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Hak ibu menyusui saat melaksanakan aktivitas bersama bayinya belum sepenuhnya memperoleh perlindungan dari negara, kata Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Jawa Tengah Rachmadhani.

"Menyusui dilindungi negara. Sudah banyak peraturan yang mengatur dan melindungi hal ibu dan bayi dalam memperoleh ASI," kata Rachmadhani di Semarang, Rabu (20/12).

Ia menjelaskan menyusui merupakan kegiatan untuk menopang kehidupan manusia yang bersifat vital bagi kesehatan ibu dan bayi. Namun, lanjut dia, masyarakat sering mengeksploitasi dan meremehkan kebutuhan perempuan dan kontribusi reproduktifnya.

"Ketika ibu ingin menyusui, seringkali harus berhadapan dengan aparat dan fasilitas kesehatan yang diskriminatif," katanya.

Menurut dia, pelaksanaan berbagai peraturan tersebut belum sepenuhnya terlaksana, terutama belum adanya sanksi tegas bagi yang melanggar. Akibat hilangnya kesempatan melakukan interaksi melalui kegiatan menyusui tersebut, kata dia, banyak ibu memilih menggunakan makanan pengganti ASI, bahkan memutuskan berhenti menyusui.

Ia menuturkan masyarakat sendiri disuguhi oleh promosi yang masif berbagai produk makanan pengganti ASI. Selain beriklan dengan tidak etis, para produsen tersebut juga berusaha memengaruhi fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, hingga pembuat kebijakan untuk kepentingan mereka sendiri.

"Tanpa fasilitas dan tenaga kesehatan hang mendukung pemberian ASI, ibu menyusui akan gagal menyusui sekalipun mereka berniat menyusui," katanya.

Berbagai hal yang berkaitan dengan hak para ibu menyusui dan bayinya itu, kata dia, dibahas dalam diskusi Warga Ngobrol Bareng Soal Hak Asasi Manusia (Waroeng HAM) mengangkat tema "Fenomena Ibu Gagal Menyusui: Menyoroti Fasilitas dan Tenaga Kesehatan yang belum Pro ASI" yang digelar berkala setiap bulan.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement