REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa barat memastikan, nama Ridwan Kamil (Emil) tidak masuk pada skenario yang telah disusun oleh PDIP sebagai calon yang akan diusung pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018 mendatang. Bahkan menurut Sekretaris Umum DPD PDIP Jabar Abdy Yuhanapi, PDIP Jabar pun tidak mempertimbangkan nama Walikota Bandung tersebut untuk diusung di Pilkada.
"Enggak gak ada (Ridwan Kamil dalam skenario PDIP)," ujar Abdy kepada wartawandi Bandung, Rabu (20/12).
Abdy mengatakan, skenario PDIP untuk memenangkan Pilgub Jabar 2018 tidak mungkin diingkari atau dibatalkan. Skenario pertama yang telah dilakukan partai berwarna merah ini, yakni segala keputusan terkait Pilgub akan didasarkan pada proses penjaringan yang telah dilakukan partainya. Sehingga, menghasilkan empat nama bakal calon yang kemudian dilanjutkan pada skema selanjutnya.
"Yang kedua, didasarkan pada proses konsultasi publik melalui curah gagasan, yang memunculkan 11 nama" katanya.
Kemudian yang ketiga, kata dia, melakukan pemetaan politik sebagai salah satu skema partainya untuk membangun koalisi dan kerjasama untuk memenangkan Gedung Sate. Menurut Abdy, nama Emil dalam ketiga skenario yang dijalankan PDIP tidak muncul. Ia pun memastikan, partainya tidak akan merubah skenario yang telah disusun apik dengan tidak terpengaruhi oleh suhu politik yang memanas ditubuh partai koalisi pengusung Emil.
"Jadi bagi PDIP, skenario yang sudah berjalan itu, tidak bisa tiba-tiba terhenti, atau kemudian berubah," ucapnya.
Sehingga, kata dia, kalau kemudian tadi ada dinamika politk terkait dengan partai-partai yang mengusung pasangan calon, bagi PDIP tidak terpengaruh. "Kedua tidak akan mengubah skenario, ketiga kami akan tetap membangun skenario yang sudah direncanakan dari awal," katanya.
Abdy pun memastikan, meskipun secara aturan partainya bisa mendaftarkan nama pasangan calon tanpa berkoalisi, namun pihaknya mengaku untuk membangun Jabar, tidak bisa dilakukan sepihak, sehingga dibutuhkan kerjasama dengan pihak lain.
Ia mengaku telah kembali merajut komunikasi politik dengan Partai Golkar yang sempat terhenti dikarenakan Gokar sebelumnya mengusung Emil bersama NasDem, PPP dan PKB.
"Dengan Golkar itu, sudah keluar rekomendasi untuk tiga kota/kabupaten (peserta Pilkada), sehingga ini memudahkan dalam berkomunikasi untuk gubernur, sehingga dalam konteks itu ada pilihan bahwa pdip akan berkoalisi dengan Partai Golkar," katanya.
PDIP Jabar, menurut PDIP akan mengumumkan langsung pasangan calon yang akan diusungnya pada Januari 2018 mendatang dan langsung mendaftarkannya ke KPU.