Selasa 19 Dec 2017 05:30 WIB

Antisipasi Banjir, KAI Naikkan Jalur Perlintasan Kereta Api

Rel kereta api di Jawa, ilustrasi.
Foto: WordPress
Rel kereta api di Jawa, ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyebutkan sejumlah jalur perlintasan kereta api sudah dinaikkan untuk mengantisipasi bencana banjir, seperti di wilayah Semarang dan Sidoarjo.

"Kemarin, di lintas Alastuo-Tawang Semarang kan sempat banjir, kemudian (jalur KA, red.) sudah ditinggikan sekitar 30 sentimeter," kata Direktur Operasi KA Slamet Suseno di Semarang, Senin (18/12).

Hal tersebut diungkapkannya ditemui di Stasiun Tawang, Semarang, di sela inspeksi jalur KA lintas utara yang dilakukan jajaran direksi dan komisaris KAI menghadapi masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2017/2018. Di lintas Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, kata dia, juga dilakukan peninggian jalur KA sekitar 30 cm untuk mengantisipasi banjir, seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu saat ada tanggul jebol.

"Kan sempat Tanggul Ketapang jebol yang mengakibatkan genangan air setinggi satu meter. Kemudian, di Porong dinaikkan 30 cm. Alhamdulillah, sekarang sudah normal kembali," katanya.

Kalau di wilayah Daerah Operasi IV Semarang, kata dia, terdapat titik rawan banjir, yakni di lintas Alastuo-Tawang, kemudian arah lintas Kedungjati ada titik rawan longsor, tetapi sudah diantisipasi. Artinya, kata dia, titik-titik rawan bencana alam, seperti banjir sudah diantisipasi, termasuk dengan peninggian jalur KA sehingga tingkat kerawanannya sudah semakin mengecil.

"Untuk peninggian, ditambahkan 'ballast', atau kricak baru. Jadi, (jalur KA, red.) dinaikkan sehingga jika terjadi rob maupun curah hujan tinggi yang menyebabkan banjir sudah terantisipasi," katanya.

Selain itu, Suseno menambahkan lokomotif hidrolis juga dipersiapkan untuk menarik rangkaian jika sewaktu-waktu terjadi genangan air yang tidak bisa dilalui oleh lokomotif biasa. "Jadi, kami punya KA hidrolis, mesinnya hidrolis. Bisa masuk dalam (genangan, red.) air dengan ketinggian sekitar 50 cm. Kalau di sini, 'stand by' di Stasiun Alastuo," katanya.

Sementara itu, Kepala PT KAI Daops IV Semarang Wiwik Widayanti menjelaskan lokomotif hidrolis berfungsi untuk menarik rangkaian jika terjadi genangan air yang tidak dilewati lokomotif biasa.

Jajaran direksi beserta komisaris PT KAI tiba di Stasiun Tawang, Semarang, menggunakan Kereta Api (KA) Inspeksi Merbabu untuk pengecekan jalur lintas utara menghadapi angkutan Natal dan Tahun Baru 2017/2018.

Pengecekan dilakukan mulai wilayah Daops I Jakarta, Daops III Cirebon, Daops IV Semarang, kemudian dilanjutkan ke wilayah Daops VIII Surabaya, hingga Daops IX Jember. Masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2017/2018 di lingkup operasional KAI berlangsung selama 17 hari, mulai 22 Desember 2017 hingga 7 Januari 2018.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement