Ahad 17 Dec 2017 15:19 WIB

Jenazah Pria Ditemukan Tergeletak di Tengah Rel Kereta

Rep: Issha Harruma/ Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi petugas mengidentifikasi jenazah.
Foto: Antara/Bima
Ilustrasi petugas mengidentifikasi jenazah.

REPUBLIKA.CO.ID, ASAHAN -- Seorang pria ditemukan tewas di perlintasan kereta api di kabupaten Asahan, Sumatra Utara, Ahad (17/12) pagi. Dia diduga tewas tersenggol kereta api yang melintas.

Kapolres Asahan AKBP Kobul S Ritonga mengatakan, korban ditemukan di dusun III, Karanganyer, kecamatan Kisaran Timur. Dari identitas yang ditemukan di tubuhnya, pria itu bernama Tarmudi (61), warga Jl Beo, Karanganyer. Saat ditemukan, Kobul menyebut, terdapat sejumlah luka di tubuh pria itu.

"Korban ditemukan dalam posisi telungkup di tengah perlintasan kereta api. Terdapat luka di kuping sebelah kiri, mata sebelah kanan biram dan hidung korban mengeluarkan darah," kata Kobul, Ahad (17/12).

Kobul mengatakan, korban pertama kali ditemukan petugas pemeriksa jalur kereta api, Antoni Cesar Sagala dan Jamluddin Saragih, sekitar pukul 07.00 WIB pagi. Saat itu, keduanya sedang melaksanakan patroli.

Tiba di perlintasan kereta api di dusun III, Karanganyer, mereka melihat sesosok tubuh tergeletak di tengah rel. Awalnya, mereka menyangka, korban tertidur. Namun, saat diperiksa ternyata korban sudah tak bernyawa.

"Saat ditemukan, korban hanya memakai celana panjang dan baju yang diikat di pinggang," ujar Kobul.

Berdasarkan pemeriksaan, korban diketahui pergi dari rumahnya sejak Sabtu (16/12) tanpa permisi dengan keluarganya. Menurut Kobul, hal ini berdasarkan keterangan istri korban, Jasmini (63).

"Menurut Jasmini, korban sudah pernah seperti ini sebelumnya. Dia bepergian selama dua hari dan pulang sendiri," kata mantan Kapolres Dairi itu.

Pasca ditemukan, jasad korban dibawa ke RSUD H Abdul Manan Simatupang dan langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. "Tidak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban karena keluarganya menolak untuk diautopsi," ujar Kobul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement