REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran terus mendata kerusakan yang terjadi seusai gempa, pada Jumat (15/12) malam kemarin. Untuk sementara ini, kerusakan terparah terjadi di Kecamatan Pangandaran.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pangandaran Nana Ruhena menyampaikan data kerusakan sementara pada Sabtu, (16/12) pagi ini. Dari laporan itu, didapati Kecamatan Pangandaran mengalami kerusakan terparah akibat gempa yang berpusat di Tasikmalaya tersebut.
"Di Kecamatan Pangandaran ada satu kantor samsat rusak, 13 rumah rusak ringan, sembilan rumah rusak berat dan empat rumah rusak sedang," katanya pada Republika.co.id.
Selanjutnya, kerusakan terparah kedua melanda Kecamatan Kalipucang di mana terdapat 17 rumah rusak ringan, enam rusak berat dan satu Masjid rusak sedang. Menyusul kemudian Kecamatan Langkalpancar (14 unit rumah rusak ringan), Kecamatan Cimerak (dua rumah rusak berat dan tiga rusak ringan).
"Kecamatan Sidamulih ada dua rumah rusak berat dan satu rusak sedang," lanjutnya.
Berdasarkan data itu, Kecamatan yang mengalami kerusakan paling sedikit ialah di Kecamatan Sidamulih (dua rumah rusak berat dan satu rusak sedang), Kecamatan Padeherang (satu unit rumah rusak ringan dan satu rusak berat), Kecamatan Parigi (satu rusak ringan dan satu rusak sedang) dan Kecamatan Cigugur (empat rusak ringan).
"Kami terus memonitor situasi terkini, nanti bakal diupdate lagi kalau ada yang terbaru," sebutnya.