REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Seluruh pasien di Rumah Sakit Umum Daerah SMC Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, terpaksa dievakuasi ke luar gedung pascagempa bumi berkekuatan 6,9 skala Richter (SR) yang melanda kota itu pada Jumat (15/12) malam. "Jika terjadi bencana gempa, maka pasien harus dievakuasi ke luar gedung terlebih dahulu," kata pejabat RSUD SMC Singaparna Tasikmalaya Aang Hilmi kepada wartawan di Tasikmalaya, Sabtu (16/12) dini hari.
Ia menuturkan evakuasi seluruh pasien tersebut merupakan prosedur operasi baku (SOP) yang diterapkan RSUD SMC dalam menyelamatkan pasien ketika terjadi bencana seperti gempa bumi. "SOP-nya memang demikian," katanya.
Ia menyampaikan seluruh pasien sementara masih berada di luar gedung hingga situasi dinyatakan aman dari bahaya gempa bumi. Selain mengevakuasi pasien, kata dia, jajarannya juga memeriksa kondisi bangunan gedung untuk memastikan keamanannya apabila digunakan kembali. "Sekarang masih dicek kondisinya, kalau aman, pasien akan kita pindah ke dalam ruangan lagi," katanya.
Ia menambahkan pihak rumah sakit merasa beruntung karena saat kejadian gempa tidak ada penanganan operasi. "Beruntung, saat terjadi gempa tidak ada penanganan operasi," katanya.