Sabtu 16 Dec 2017 01:51 WIB

Pasien RS Orthopedi Purwokerto Diungsikan Pascagempa

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
Paseien RS Orthopedi Purwokerto diungsikan keluar gedung rumah sakit menyusul gempa yang terjadi Jumat (15/12)
Foto: Eko Widiyatno/Republika
Paseien RS Orthopedi Purwokerto diungsikan keluar gedung rumah sakit menyusul gempa yang terjadi Jumat (15/12)

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Sejumlah pasien di rumah sakit diungsikan ke luar gedung rumah sakit pascagempa yang disebut berpotensi tsunami. Guncangan gempa bumi ini cukup kuat dirasakan masyarakat wilayah Kabupaten Banyumas.

Hampir semua warga berhamburan ke luar rumah. Bahkan di beberapa rumah sakit, pasien yang sedang menjalani rawat inap didorong ke luar gedung RS.

Seperti di RS Orthopedi Purwokertom, pasien diungsikan ke luar gedung berlantai tiga berikut dengan tempat tidurnya. Demikian juga pasien di RSU Margono Soekarjo. Pasien diungsikan ke tempat parkir RS.

Namun kondisi tersebut, berangsur reda sekitar dua jam setelah gempa. Beberapa pasien, secara berangsur dikembalilkan ke bangsal perawatan masing-masing.

Gempa bumi cukup kuat yang diikuti peringatan mengenai kemungkinan terjadinya tsunami, juga menyebabkan warga Kota Cilacap mencari lokasi yang aman. Banyak warga mengeluarkan kendaraan dari rumahnya, hingga ruas jalan menuju Purwokerto mengalami kepadatan.

"Ini di Kota Cilacap, tengah malam begini macet. Jalanan dipenuhi kendaran. Semua warga sepertinya meninggalkan rumahnya mencari tempat yang lebih tinggi," jelas Maksum, warga Cilacap kota, Jumat (16/12) dinihari. Jalan yang dipadati warga, terutama jalur jalan menuju arah Purwokerto.

Menurutnya, gempa yang dilaporkan berpusat di selatan Sukabumi, dirasakan cukup kuat di Cilacap. "Di beberapa lokasi, aliran listrik juga padam sehingga membuat warga panik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement