Jumat 15 Dec 2017 03:00 WIB

Tarif OK-Otrip Gratis Jika Angkutan Umum Belum Pasang EDC

Rep: Sri Handayani/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengunjungi lokasi proyek rehabilitasi Pasar Ikan di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (8/12). Tempat ini akan dikembangkan menjadi kawasan wisata dan diintegrasikan dengan Museum Bahari.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengunjungi lokasi proyek rehabilitasi Pasar Ikan di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (8/12). Tempat ini akan dikembangkan menjadi kawasan wisata dan diintegrasikan dengan Museum Bahari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (pemprov) DKI Jakarta kini sedang menyiapkan mesin tap untuk angkutan kota yang terintegrasi dengan program One Karcis One Trip (OK Otrip). Wakil Gubernur Sandiaga Uno mengatakan akan memberlakukan tarif Rp 0 apabila angkutan umum yang terintegrasi belum memiliki mesin tap pada saat masa uji coba.

"Nah selama kita masih menyiapkan tap in machine-nya, tap in dan tap out machine-nya, untuk yang diangkot ini selama periode uji coba adalah nol," kata Sandiaga di Balai Kota, Kamis (14/12).

Caranya, penumpang hanya perlu menunjukkan kartu OK-Otrip kepada pengemudi. Dengan menunjukkan kartu tersebut, mereka tidak akan dipungut biaya. Kartu OK-Otrip dapat dibeli dengan harga Rp 20 ribu. Dengan saldo Rp 20 ribu, pembeli harus membayar total biaya Rp 40 ribu.

Menurut Sandiaga, ada beberapa moda yang menyatakan siap bergabung dengan program OK Otrip, di antaranya Koperasi Budi Luhur, Kopaja, Kopamilet, dan Mikrolet.

"Ini belum mencakup yang Minitrans. Karena itu yang kerjasama perorangan dengan Metromini. Jadi nanti kita akan memastikan bahwa di keempat rute ini kita akan merangkul sebanyak mungkin moda transportasi," katanya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan OK-Otrip dirancang oleh tim bersama dengan jajaran. Program ini memiliki dua tujuan utama. Pertama, melayani warga dengan lebih murah sekaligus melakukan integrasi transportasi. Kedua, memastikan penyedia angkutan umum tetap sejahtera.

"Maka keterlibatan di dalam penyelenggaraan angkutan umum harus menguntungkan. Dengan begitu mereka akan terus bisa meningkatkan mutu pelayanannya," kata Anies.

Kepala Dinas Perhubungan Andri Yansyah mengatakan ada tiga hal yang akan diintegrasikan dalam program OK-Otrip, yaitu rute dan layaanan, manajemen, dan pembayaran. Para warga dapat menggunakan berbagai moda angkutan umum dalam trayek yang terintegrasi dengan PT Transjakarta. Mereka hanya perlu membayar Rp 5 ribu untuk durasi tiga jam.

"Mulai tap in pertama hingga tap in terakhir," ujar dia.

Direktur PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan saat ini mesin tap yang digunakan masih berupa EDC dari salah satu bank. Ada total enam bank yang akan bekerja sama untuk menyediakan layanan ini, yaitu Bank DKI, Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, dan Bank Mega.

"Kalau kartu sekarang kan kita enggak punya data. Tapi kalau nanti kartu OK Otrip, silakan dia memberikan data, nanti bisa memudahkan semua. Sambil jalan nanti kita juga lihat minatnya berapa," kata Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement