Kamis 14 Dec 2017 17:57 WIB

Sejarah Yerusalem akan Ditambah di Buku IPS Revisi

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Winda Destiana Putri
Buku IPS yang memuat Yerusalem sebagai ibu kota Israel
Foto: Dokumentasi
Buku IPS yang memuat Yerusalem sebagai ibu kota Israel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebutkan, revisi buku sekolah elektronik (BSE) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SD kelas VI yang menuliskan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel sedang dalam proses. Selain mengganti Ibu Kota Israel menjadi Tel Aviv, Kemendikbud juga akan menambahkan informasi terkait permalahan Yerusalem sebagai bentuk edukasi.

"Kesalahan ini akan kami manfaatkan untuk mengedukasi anak-anak. Jadi nanti revisi buku IPS tersebut bukan hanya mengganti nama Ibu Kota Israel, tapi juga menyisipkan informasi terkait permasalahan Yerusalem," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno saat menggelar konferensi pers di kompleks Kemendikbud, Kamis (14/12).

Selain itu, Totok memperkirakan, draft revisi akan rampung besok, Jumat (15/12). Draft revisi tersebut nantinya disebarkan kepada seluruh Dinas Pendidikan Kabupaten atau Kota di seluruh Indonesia.

Totok menuturkan, dari 14 buku IPS kelas VI yang ditangani oleh Kemendikbud, ada tiga buku yang menuliskan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Lalu, ada tujuh buku IPS kelas VI yang menuliskan Ibu Kota Israel adalah Tel Aviv, dan sisanya mengosongkan kolom Ibu Kota Israel.

"Jadi draft revisi yang akan disebar itu untuk merevisi tiga buku yang ditangani kementerian," kata Totok menjelaskan.

Terkait buku terbitan Yudhistira yang juga menuliskan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, Totok meminta, agar pihak penerbit juga segera melakukan penarikan dan revisi seperti halnya Kemendikbud. Dengan begitu, diharapkan kesalahpahaman yang kini terjadi di masyarakat bisa segera clear.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement