Rabu 13 Dec 2017 19:23 WIB

TGB Resmikan 200 Rumah tak Layak Huni yang Direhabilitasi

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi
Foto: dok. PNBW
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi meresmikan 200 unit rumah tidak layak huni yang telah direhabilitasi dan jamban keluarga bagi masyarakat kurang mampu di Desa Sasele, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, NTB.

Gubernur yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB) mengajak masyarakat memperbanyak syukur atas nikmat yang Allah SWT karuniakan selama ini. Salah satunya terpenuhinya kebutuhan rumah layak huni yang dapat ditempati.

Menurut TGB, manusia sering kali lupa bersyukur atas nikmat kesehatan, keamanan dan rezeki yang Allah karuniakan kepada manusia. Padahal, kata TGB, mengutip salah satu pesan Rasulullah dalam sebuah hadits, ketika manusia bersyukur atas nikmat ini, sama halnya dengan dia memperoleh semua nikmat yang Allah karuniakan di dunia ini.

"Itu sebabnya pada tahun ini kita merayakan HUT NTB dengan judul NTB Bertasyakur. Kalau kita bersyukur, artinya kita mengirim gelombang positif kepada semua yang ada di sekitar kita. Tidak hanya di bumi, tapi tembus sampai ke langit," ujar TGB di Desa Sasele, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Rabu (13/12).

TGB menambahkan, terpenuhinya rumah yang layak huni akan memberikan pengaruh baik bagi kehidupan sosial di tengah masyarakat. Persoalan rumah tak layak huni, lanjut TGB, menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah.

"Menjadi PR bagi siapapun yang akan menjadi pemimpin di daerah ini adalah membenahi rumah tidak layak huni, yang jumlahnya puluhan ribu di NTB ini," kata TGB.

TGB berharap siapapun yang akan menjadi pemimpin NTB di masa yang akan datang memberikan porsi besar serta memprioritaskan program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti memenuhi kebutuhan rumah layak huni.

"Di dalam kepemimpinan itu kita perlu menentukan prioritas yang tidak hanya dikerjakan seorang pemimpin sekarang, namun juga pemimpin-pemimpin berikutnya," ucap TGB.

Selain itu, TGB juga menekankan seluruh potensi yang ada di masyarakat harus dihimpun dan dilibatkan.

"Alhamdulillah, pada kesempatan ini salah satu potensi yang dapat kita himpun adalah potensi zakat. Yang dihimpun dari masyarakat muslim NTB dan dikembalikan kepada saudara kita yang membutuhkan," kata TGB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement