Rabu 13 Dec 2017 13:37 WIB

352 Anak Penyu Dilepasliarkan di Pantai Bengkulu

Tukik atau anak penyu menuju lautan (ilustrasi)
Tukik atau anak penyu menuju lautan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu bersama masyarakat melepasliarkan 352 ekor tukik atau anak penyu di Pantai Lentera Merah, Pulau Baai Kota Bengkulu. "Pelepasliaran tukik ini bagian dari peringatan Hari Nusantara 2017, sebagai ajakan untuk melestarikan fauna dilindungi," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, Ivan Syamsurizal di Bengkulu, Rabu (13/12).

Saat peringatan Hari Nusantara 2017 yang dipusatkan di Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Pulau Baai, Kota Bengkulu, dia mengatakan pelestarian dan pemanfaatan sumber daya alam harus sejalan untuk kesinambungan kesejahteraan generasi mendatang. Pemanfaatan sumber daya kelautan juga akan dioptimalkan namun upaya pelestarian tidak bisa dikesampingkan.

Penyu yang dilepasliarkan tersebut berasal dari kelompok pelestari penyu di bawah binaan DKP Provinsi Bengkulu yakni Kelompok Pelestari Penyu Alun Utara Desa Pekik Nyaring, Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kelompok Pelestari Penyu Batu Kumbang, Desa Pulau Makmur Kabupaten Mukomuko.

Selain pelepasliaran anak penyu, peringatan Hari Nusantara 2017 juga digabung dengan peringatan Hari Ikan Nasional 2017. Peringatan Hari Ikan Nasional digelar dengan mengadakan lomba mewarnai jenis-jenis ikan langka seperti pari dan hiu. "Beberapa jenis ikan hiu dan ikan pari sudah masuk dalam status terancam punah atau langka, jadi kita mengenalkan ke generasi penerus untuk melestarikannya," kata dia.

Ada pula kegiatan memasyarakatkan gemar makan ikan dengan cara membagikan makanan olahan seperti bakso dan nugget dengan bahan utama ikan. Selain itu, peringatan Hari Nusantara juga diisi dengan pameran pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Provinsi Bengkulu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement