Rabu 13 Dec 2017 11:37 WIB

Jelang Natal, Harga Ayam di Kabupaten Bandung Melonjak

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Fluktuasi Harga Ayam Potong (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Fluktuasi Harga Ayam Potong (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018, harga sejumlah kebutuhan pokok di Kabupaten Bandung meningkat. Di Pasar Soreang, harga daging ayam potong naik di kisaran Rp 30 ribu menjadi Rp 35 ribu per kilogram dan harga telur di kisaran Rp 21 ribu menjadi Rp 23 per kilogram.

Kapolres Bandung, AKBP M Nazly Harahap mengatakan pihaknya bersama Satuan Petugas (Satgas) pangan Kabupaten Bandung mengecek harga kebutuhan pokok di Pasar Soreang. Hasilnya, beberapa harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan namun dalam batas yang wajar.

"Alhamdulillah dari hasil ngecek (harga), masih kisaran normal. Tidak ada kenaikan signifikan, hanya tadi ayam kenaikan Rp 1.000 sampai Rp 2.000 tapi masih dalam wajar," ujarnya kepada wartawan disela-sela inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Soreang, Rabu (13/12).

Ia menuturkan, saat ini tidak ada kenaikan harga kebutuhan pokok yang berarti. Hingga tahun baru 2018 pihaknya akan terus memantau harga bahan pokok dan diharapkan tidak terjadi gejolak kenaikan harga. Menurutnya, kenaikan harga kebutuhan pokok yang naik bukan disebabkan jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018. Akan tetapi, dikarenakan permintaan terhadap dua komoditas tersebut yang meningkat namun pasokan sendiri berkurang. "Dalam seminggu saya kira akan stabil," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Tisna Umaran menambahkan, kenaikan harga daging ayam potong dua pekan terakhir masih dikategorikan wajar. Pihaknya mengaku tidak mengetahui penyebab harga daging ayam potong menjadi naik. "Kita enggak tahu kenapa naik padahal stok cukup dari produksi yang ada. Harusnya enggak ada kenaikan. Namun kenaikan masih dalam wajar," ungkapnya.

Menurutnya, kenaikan harga saat ini bukan karena spekulan. Berbeda dengan kenaikan harga bahan pokok jelang lebaran. Katanya, jika harga melonjak lebih dari 20 persen dari harga ayam maka bisa dilakukan operasi pasar.

Salah seorang pedagang daging ayam potong, Ai Aisyah (44) mengaku sudah dua pekan terakhir harga daging ayam potong mengalami kenaikan dari Rp 32 ribu menjadi Rp 35 ribu. Ia menyebutkan berdasarkan informasi dari pemasok terjadi gagal panen sehingga harga mengalami kenaikan.

"Biasanya ngambil barang 200 ekor ayam tapi sekarang hanya 150 ekor. Harganya melambung naik tinggi," ungkapnya. Sementara itu, salah seorang pedagang lainnya, H Usep mengaku harga daging ayam potong naik dari Rp 30 ribu menjadi Rp 34 ribu perkilogram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement