Selasa 12 Dec 2017 17:32 WIB

Geng Gabrux Keroyok Anggota Geng Belgia Hingga Tewas

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Bayu Hermawan
Pengeroyokan (ilustrasi)
Foto: ngapak.com
Pengeroyokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Selatan menangkap enam anggota Geng Gabrux yang kedapatan mengeroyok lawan mereka hingga tewas. Sebagian anggota geng yang diamankan, masih berusia rata-rata di bawah 16 tahun.

Kapolres Metro Jaksel Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, total kesuluruhan pelaku berjumlah delapan orang, namun yang dua orang lagi masih dalam pengejaran.

"Total ada delapan pelaku, namun baru enam pelaku yang sudah tertangkap. Mereka AF, CA, IF, AN, AD, dan SJ, semua berusia masih di bawah 16 tahun," ujar Mardiaz saat dikonfirmasi, Selasa (12/12).

Kejadian berawal ketika Ahad pagi harinya, para pelaku yang tergabung dalam Geng Gabrux ini melakukan rencana untuk penyerangan kepada kelompok pemuda lainnya, yang menamakan dirinya Geng Belgia.

Kemudian Geng Gabrux ini melintas di depan TKP, lalu melakukan pengeroyokan terhadap salah seorang korban yang bernama Doni Toni Prasetyo dari Geng Belgia hingga korban tewas.

"Korban mengalami luka robek di lengan kanan atas, kemudian lengan kiri atas siku, perut kiri, pinggul belakang dan lecet siku lengan kanan. Sehingga korban meninggal dunia," katanya.

Korban tewas saat dalam perjalanan dibawa ke RSUD Pasar Minggu. Polres Metro Jakarta Selatan akan memburu dua pelaku lainnya. Selain itu, polisi akan melakukan pembinaan terhadap seluruh pemuda-pemuda yang mengatasnamakan Geng Gabrux, Geng Belgia dan Geng Astro Boy.

"Geng-geng ini yang selama ini diidentifikasikan sering melakukan perkelahian antar pemuda. Rencananya walaupun mereka tidak ikut dalam kasus pengeroyokan ini, akan dilakukan pembinaan," ujar Mardiaz.

Pengeroyokan ini, lebih lanjut Mardiaz mengatakan, berawal dari saling ejek di antara keduanya. Memang mereka berkumpul terlebih dahulu antara Geng Gabrux dan Geng Astro Boy, untuk menyerang Geng Belgia.

Namun, dari 10 orang yang ikut dalam rombongan, yang terlibat langsung hanya delapan orang. Mereka ada yang pelajar dan ada yang sudah putus sekolah. Polisi juga menyita sebilah celurit dan dua sepeda motor.

"Celurit ini digunakan oleh pelaku, namun pelaku yang menggunakan celurit masih dalam pengejaran," kata Mardiaz.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement