Selasa 12 Dec 2017 16:47 WIB

AS Dinilai Dukung Penjajahan Israel Terhadap Palestina

Rep: mg02/ Red: Hiru Muhammad
Aksi Damai Bela Palestina. Massa dari PKS se-Jabodetabek menggelar aksi bela Palestina di depan Kedubes AS, Jakarta, Ahad (10/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Aksi Damai Bela Palestina. Massa dari PKS se-Jabodetabek menggelar aksi bela Palestina di depan Kedubes AS, Jakarta, Ahad (10/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan pemerintah AS yang menyetujui Yerusalem sebagai Ibukota Israel, semakin menegaskan bentuk persetujuan AS atas penjajahan Israel terhadap bangsa Palestina. 

Menurut Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin, bentuk penjajahan  Israel ini sudah diperlihatkan dalam berbagai aksi kekerasan yang berada diluar batas-batas nilai kemanusiaan.

MUI secara tegas menentang langkah dan kebijakan pemerintah AS ini. Hal itu semakin menambah ketidakpastian global terutama yang terkait dengan langkah keamanan. Langkah ini juga semakin menjelaskan pada dunia tentang politik standar ganda AS yang diterapkan di Timur Tengah khususnya selama ini seakan  sebagai negara kampiun demokrasi.

"Tetapi di pihak lain, AS mendukung penjajahan yang dilakukan Israel terhadap Palestina," ujar Kiai Maruf di Gedung MUI, Jakarta, Selasa (12/12). Bagi rakyat Indonesia sendiri, segala bentuk penjajahan di muka bumi harus ditentang dan dilawan karena hal itu bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan sebagaimana tercantum dalam tujuan bernegara RI pada alinea keempat UUD 1945.

Negara-negara lain terutama di Timur Tengah seperti Arab Saudi, Mesir, dan negara-negara Teluk segera bersatu padu melawan bentuk-bentuk penjajahan dan adu domba yang selama ini telah dengan kasat mata dipraktekkan di hadapan semua. Pihaknya mengajak bersama-sama menegaskan  Palestina adalah sebuah negara dengan Yerusalem sebagai ibukota negaranya.

Selain langkah tersebut, MUI akan melakukan Aksi Bela Palestina dengan mengajak seluruh stakeholder ormas tokoh lintas agama diplomat serta seluruh masyarakat pada hari Ahad 17 Desember 2017 pukul 06.00 sampai selesai di Monas Jakarta.  "Pengakuan asas-asas Yerussalem sebagai Ibukota Israel bukan urusan agama, tetapi penjajahan yang sistematis terhadap Palestina yang mesti kita tentang bersama," katanya.

MUI mengajak seluruh umat Islam sedunia membacakan doa Qunut Nazilah sebagai bentuk dukungan spiritual bagi keutuhan dan keselamatan bangsa dan negara Palestina serta umat Islam di seluruh dunia dari kezaliman Para penjajah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement