Senin 11 Dec 2017 23:01 WIB

Warga Ditemukan Tewas Tertimbun Longsor di Solok

Longsor. Ilustrasi
Foto: Antara
Longsor. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, AROSUKA -- Satu orang warga Nagari Sibarambang, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, ditemukan tewas tertimbun longsor, Senin (11/12) sekitar pukul 15.50 WIB.

Kepala BPBD Kabupaten Solok, Dasril di Arosuka, Senin, mengatakan pencarian korban berlangsung cukup lama semenjak dinyatakan hilang ketika banjir bandang dan longsor melanda nagari Sibarambang sejak Sabtu (9/12) malam.

Pencarian terhadap korban hanya dilakukan secara manual dengan menggunakan peralatan seadanya oleh petugas tim gabungan dibantu warga setempat.

Sementara medan cukup berat setelah dihantam banjir bandang dan longsor cukup menyulitkan bagi petugas dan warga melakukan pencarian terhadap korban. Terlebih alat berat tidak dapat didatangkan karena kondisi medan yang sulit dijangkau.

Pencarian terhadap korban yang dipastikan tertimbun longsor setelah banjir bandang dan tanah longsor menghantam nagari Sibarambang, sebutnya telah dilakukan semenjak Ahad pagi. Bahkan pencarian terhadap korban sempat dihentikan karena hingga minggu sore korban tidak ditemukan.

Dasril mengatakan pencarian korban kembali dilanjutkan Senin pagi. Petugas gabungan (BPBD, Kepolisian, Tagana) bersama masyarakat setempat melakukan pencarian terhadap korban di sekitar rumah dimana korban berada sebelum terjadinya banjir bandang yang disertai longsor.

Dari keterangan sejumlah masyarakat dan saudara korban, Ocan, ibu enam anak itu tengah berada di rumah salah seorang kerabatnya Neni (60) yang tengah mempersiapkan acara kenduri. Semenjak Sabtu siang hingga malam harinya, korban sedang membantu kerabatnya tersebut.

Saat itu hujan cukup lebat mengguyur, namun masyarakat setempat tidak menyangka kalau musibah berupa banjir bandang dan longsor datang menghantam kampung mereka.

Malam itu, sejumlah masyarakat termasuk korban yang tengah berada dirumah Nani yang hendak mempersiapkan acara kenduri, sempat panik. Dikala hujan turun mengguyur, suara gaduh yang terdengar cukup keras mengusik ketenangan masyarakat di rumah tersebut.

Rumah dimana korban bersama masyarakat lainnya tengah mempersiapkan kenduri tiba-tiba bergerak. Teriakan histeris dan kepanikan seisi rumah pecah di malam kejadian itu.

Korban bersama warga lain yang berada di rumah itu langsung berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Namun tanah longsor dari belakang rumah begitu cepat menyapu.

Korban bersama sejumlah warga lainnya ikut tersapu longsor. Namun korban malam itu hingga pagi harinya tidak ditemukan lagi oleh masyarakat.

Korban diduga tertimbun longsor. Semenjak Minggu pagi pencarian terhadap korbanpun dilakukan meski dengan peralatan seadanya. Tebalnya gundukan tanah dimana korban diduga tertimbun cukup menyulitkan upaya pencarian terhadap korban.

Setelah melakukan pencarian terhadap korban hampir dua hari, akhirnya korban berhasil ditemukan petugas gabungan bersama warga dalam kondisi tidak bernyawa. Jasad korban ditemukan dibawah papan dinding rumah yang tertimbun longsor.

Petugas bersama masyarakat langsung mengevaluasi jasad korban. Rencananya jasad korban segera dikebumikan mengingat kondisi jasad korban yang cukup mengenaskan.

Menurut BPBD setempat, data korban terdampak bencana banjir bandang di Nagari Guguak Sarai, Kecamatan IX Kota Sungai Lasi hingga kini mencapai 105 KK, dengan jumlah 538 jiwa dengan jumlah rumah yang terkena 110 unit. satu buah sekolah SDN 06 dan sebuah masjid juga terkena dampaknya.

Sedangkan akses jalan menuju Nagari Sibarambang tersebut putus akibat rusaknya dua jembatan, dan listrik masih mati total sehingga warga kesulitan dalam melakukan aktivitas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement