Senin 11 Dec 2017 18:32 WIB

Setelah Break Moonsoon, Jakarta akan Diguyur Hujan

Rep: Fergi Nadira/ Red: Indira Rezkisari
Warga melintasi genangan air di Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta, Senin (11/12). Hujan dengan intensitas tinggi disertai derainase saluran air yang buruk sehingga menyebabkan tergenangnya air di pasar tesebut.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Warga melintasi genangan air di Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta, Senin (11/12). Hujan dengan intensitas tinggi disertai derainase saluran air yang buruk sehingga menyebabkan tergenangnya air di pasar tesebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bagian Humas Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika, Hary Tirto Djatmiko, mengatakan setelah adanya break monsoon (kondisi cuaca cerah) sekitar antara dua sampai tujuh hari lalu, hujan akan mengguyur Jakarta. Hujan turun mulai dari bagian Selatan dan Barat Jabodetabek.

Siang ini Senin (11/12) sebagian besar wilayah Jakarta diguyur hujan dan angin kencang. Kondisi ini menurut data prakira cuaca terjadi disebabkan adanya pertemuan massa udara di sekitaran perairan utara Jawa.

"Ini disebabkan adanya pertemuan massa udara dari barat, selatan dan utara yang bertemu di perairan Jawa," ujar Hary melalui pesan singkat, Senin (11/12).

BMKG menyebut kondisi tersebut terjadi setelah break moonsoon di awal Desember yang menyebabkan pengumpulan massa udara basah dan uap air yang relatif cukup signifikan.

"Mulai dari kemarin, ada indikasi potensi dan pembentukan awan hujan sehingga indikasi potensi hujan lebih didominasi," ujarnya. Dalam hitungan jam dalam pantauan BMKG intensitas hujan yang terjadi adalah lebat dan sangat lebat di wilayah Jabodetabek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement