Senin 11 Dec 2017 16:22 WIB

Dinas Kesehatan Solo Waspadai Sebaran Difteri

Rep: Andrian Saputra/ Red: Indira Rezkisari
Imunisasi Massal Difteri. Sejumlah pelajar melakukan imunisasi Difteri di MIT Al-Qolam, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (11/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Imunisasi Massal Difteri. Sejumlah pelajar melakukan imunisasi Difteri di MIT Al-Qolam, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dinas Kesehatan Kota Solo mewaspadai wabah penyakit difteri yang banyak terjadi di sejumlah daerah. Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan, Dinas Kesehatan Kota Solo, Dwi Martyastuti mengatakan pihaknya mengantisipasi penyebaran difteri dengan menjalankan memberikan imunisasi vaksin DPT khususnya bagi anak usia di bawah 1 tahun hingga 11 tahun.

Dwi mengatakan hingga saat ini Dinas Kesehatan Kota Solo belum mendapatkan laporan adanya temuan warga yang mengidap penyakit difteri di Kota Solo. "Kami tidak menemukan (wabah difteri), dalam lima tahun terakhir tak ada kasus itu," tutur Dwi pada Senin (11/12).

Hingga Oktober kemarin cakupan imunisasi vaksin DPT sudah mencapai 80,9 persen. Angka tersebut telah melampaui target minimal cakupan vaksin DPT yang ditargetkan hingga akhir tahun ini mencapai 70,8 persen.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan pihaknya menjamin vaksin  didistribusikan sesuai prosedur. Dia hanya berharap warga dapat mewaspadai penyebaran difteri yang termasuk penyakit menular. Menurutnya penyakit tersebut sangat berbahaya lantaran dalam sejumlah kasus penderita penyakit difteri sampai meninggal.

"Kita pastikan rantai vaksin benar-benar dijaga. Sebab itu saat rumah sakit ataupun dokter praktik swasta minta vaksin, kami pantau rantai dinginnya. Karena percuma jika imunisasi tak ada efeknya," tuturnya.

Dia mengatakan warga perlu mengetahui ciri-ciri penderita difteri yakni memiliki gejala demam mencapai 38 derajat celcius. Selain itu terdapat selaput putih di tenggorokan yang mudah berdarah jika dilepas. Terkadang, kata dia, dapat juga terjadi pembengkakan pada jaringan lunak leher. Sebab itu dia mengingatkan warga agar berperilaku hidup bersih dan sehat sertta meningkatkan daya tahan tubuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement