Senin 11 Dec 2017 12:56 WIB

Pemprov DKI Mulai Gelar Imunisasi Difteri

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas mempersiapkan vaksin Pentabio untuk pencegahan penyakit difteri saat imunisasi di Puskemas Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas mempersiapkan vaksin Pentabio untuk pencegahan penyakit difteri saat imunisasi di Puskemas Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai kegiatan Outbreak Response Immunization (ORI) di Jakarta Utara dan Jakarta Barat, Senin (11/12). Imunisasi ini adalah bentuk pencegahan penyakit difteri yang belakangan ini ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Kasus difteri di Jakarta sejak 2014 mengalami peningkatan. Pada tahun tersebut hanya terdapat empat kasus, yang kemudian meningkat menjadi sembilan kasus pada 2015. Pada 2016 semakin banyak ditemukan difteri yaitu 17 kasus. Hingga hari ini, tercatat 25 kasus difteri ditemukan di Jakarta.

"Pemprov DKI hari ini memulai kegiatan di Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Kita tahu difteri ini suatu penyakit yang sangat menular. Masa inkubasinya dua sampai tiga hari dan bisa menular selama dua sampai empat minggu," terang Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam pembukaan ORI di SMA Negeri 33 Jakarta Barat, Senin (11/12).

Penyakit difteri banyak ditemukan di Jakarta daratan. Namun, Anies mengatakan tidak ada kasus difteri yang ditemukan di Kepulauan Seribu.

Saat ini, Pemprov menargetkan 1,2 juta jiwa yang diimunisasi dimulai sejak hari ini. Ke depannya, diharapkan dapat tercapai target 2,9 warga Jakarta yang diimunisasi.

"Di Jakarta daratan ditemukan. Di Kepulauan Seribu tidak ada ada. Dan terbanyak 25 persen di Jakarta Utara. Kasusnya umumnya menimpa lima sampai 15 tahun," tambah Anies.

Meskipun umumnya ditemukan pada usia lima hingga 15 tahun, difteri juga menyerang sejumlah masyarakat berusia di luar rentang tersebut. Ke depannya, Pemprov tidak hanya akan melakukan imunisasi di sekolah dan rumah sakit, tetapi juga lingkungan sekitar warga.

"Kita ingin memastikan bahwa lingkungan kita termasuk rusun dan mal nanti akan dijangkau oleh tim Dinas Kesehatan DKI," kata Anies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement