REPUBLIKA.CO.ID, BENGKALIS -- Warga Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau mengeluhkan harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) tiga kilogram (kg) yang melejit. Akibat langkanya gas tersebut harga per tabung mencapai hingga Rp 35 ribu.
"Keliling kami mencari tidak ada. Sudah keliling juga ke Pambang mencari. Semuanya kosong. Dapatnya di daerah Ketam Putih, itu pun Rp 35 ribu per tabung, mahal sekali," kata warga Tasik, Mar di Bengkalis, Senin (11/12).
Mar mengatakan warga lainnya juga kesulitan mendapatkan gas tersebut. Mereka ramai-ramai mencari gas ke sana ke mari tapi tak kunjung dapat. Kelangkaan ini membuat oknum pedagang nakal menaikkan harga hingga tinggi.
Sementara itu, warga Desa Ketam Putih juga mengeluhkan hal yang sama. Asmah, ibu sembilan anak ini juga kesulitan mendapatkan gas untuk keperluan memasak sehari-hari. "Kami juga sulit untuk mendapatkan gas, karena itu, biar hemat kami juga menggunakan kayu bakar untuk keperluan masak yang menggunakan waktu lama, dan sekitar tiga hari yang lalu di sini harga gas Rp 25 per tabung, ini naik lagi," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bengkalis Burhanuddin menyebutkan tidak ada pengurangan kuota dari PT Pertamina selaku produsen LPG, dan pasokan seperti biasanya tanpa kendala.
"Jika pun ada kendala itu terkadang di penyeberangan, namun kuota tetap seperti biasanya," kata Burhanuddin.
Dia mengatakan kelangkaan atau susahnya gas tersebut disebabkan pangkalan dilarang menjual gas ke pengecer. Sebab pihak Pertamina mengetahui adanya kecurangan di tingkat pengecer sehingga Pertamina mengeluarkan kebijakan kepada setiap pangkalan untuk tidak menjual LPG tiga kg kepada pengecer, dan harga eceran tertinggi pun sudah ditetapkan sebesar Rp p21.500 per tabung.
Burhanuddin mengatakan masyarakat kesulitan mendapatkan gas disebabkan tempat biasanya mereka mendapatkan gas atau di pengecer atau kedai-kedai yang berdekatan sudah tidak menjual lagi. "Sehingga mereka kesulitan mendapatkan gas, dan kita imbau masyarakat untuk langsung membeli gas di pangkalan dengan membawa fotokopi kartu keluarga," katanya.
Burhanuddin juga mengingatkan kepada masyarakat kategori mampu, untuk tidak menggunakan gas tiga kilogram.