Senin 11 Dec 2017 09:18 WIB

Perkuat NKRI, Kemenag akan Kirim 50 Guru Agama ke Perbatasan

Rep: Muhyiddin / Red: Gita Amanda
Guru Agama Islam (Ilustrasi)
Foto: Antara
Guru Agama Islam (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dalam rangka memperkuat pemahaman Islam moderat di Indonesia dan untuk mengokohkan semangat NKRI, Kementerian Agama akan mengirimkan puluhan guru agama ke daerah Terpencil, Terluar, dan Tertinggal (3T) yang ada di wilayah perbatasan. Sekitar 50 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) itu akan dikirimkan ke 50 Kabupaten yang terdapat di 19 Provinsi Indonesia.

Direktur PAI, Imam Safei, mengatakan pengiriman guru agama ini merupakan program Bina Kawasan yang baru pertama kali dilaksanakan pada 2017. Guru agama ini rencananya akan dilepas oleh Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Profesor Kamaruddin Amin di Bandara Soekarno Hatta, Senin (11/12) malam nanti.

 

"Corak keislaman di daerah perbatasan merupakan corak keislaman Indonesia itu sendiri. Oleh karenanya, kami merasa berkewajiban untuk memperkuat Islam yang moderat dan mengokohkan NKRI di daerah perbatasan itu," ujar Imam di Tangerang, Ahad (10/12).

 

Guru PAI yang dikirim ke wilayah perbatasan ini harus memiliki latar belakang pendidikan pondok pesantren, memiliki "militansi" keindonesiaan yang kuat, dan lulusan dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Dengan demikian, pemahaman Islam yang disampaikan sesuai dengan ideologi bangsa.

 

Menurut Imam, 50 guru agama tersebut nantinya akan mendampingi masyarakat selama satu tahun penuh di sejumlah daerah perbatasan negara dan daerah tertinggal. Di samping akan mengajarkan mata pelajaran pendidikan Islam di sekolah, guru agama tersebut juga akan mengokohkan nasionalisme dan semangat NKRI.

 

Di antara daerah yang dituju adalah Atambua Nusa Tenggara Timur, Nunukan Kalimantan Utara, Kepulauan Aru Maluku, Natura Kepulauan Riau, Sorong Papua Barat, Pulau Derawan dan Pulau Maratua Kalimantan Timur, serta sejumlah daerah tertinggal lainnya.

 

"Insyaallah, mereka akan menjadi juru dakwah di masyarakat sekaligus guru Pendidikan Agama Islam di sejumlah sekolah yang telah ditentukan," kata pengasuh Pondok Pesantren Pandawa Parung ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement