Senin 11 Dec 2017 08:41 WIB

Separuh Pengungsi Bencana Pacitan Kembali ke Rumah

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nur Aini
Presiden Jokowi meninjau aset pustaka sekolah yang rusak dampak banjir bandang di SMPN 1 Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, Sabtu (9/12). Presiden memastikan proses pemulihan infrastruktur yang rusak, rehabilitasi rumah terdampak bencana hingga penyediaan aset pendidikan di 89 sekolah yang hilang/hanyut terendam banjir-longsor tuntas sebelum akhir Desember 2017, sehingga aktivitas warga, perekonomian serta dunia pendidikan kembali normal.
Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko
Presiden Jokowi meninjau aset pustaka sekolah yang rusak dampak banjir bandang di SMPN 1 Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, Sabtu (9/12). Presiden memastikan proses pemulihan infrastruktur yang rusak, rehabilitasi rumah terdampak bencana hingga penyediaan aset pendidikan di 89 sekolah yang hilang/hanyut terendam banjir-longsor tuntas sebelum akhir Desember 2017, sehingga aktivitas warga, perekonomian serta dunia pendidikan kembali normal.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengungkapkan, 8 Desember 2017, jumlah pengungsi bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pacitan tinggal 8.019. Jumlah tersebut berkurang 50 persen dibandingkan pada 4 Desember 2017 yang masih sebanyak 16.953 orang.

"Jumlah pengungsi semakin berkurang karena sebagian besar masyarakat sudah kembali ke rumah masing-masing. Sedangkan yang masih mengungsi sebagian besar karena rumah rusak total akibat banjir dan tanah longsor," kata Soekarwo di Surabaya, Senin (11/12).

Soekarwo mengungkapkan, Pemprov Jatim akan fokus memulihkan semua infrastruktur jalan yang mengalami kerusakan. Selain itu juga akan dilakukan perbaikan rumah dan penanganan warga masyarakat pasca terjadinya banjir.

Pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu mengatakan, sebenarnya saat ini berbagai upaya dan penanganan juga telah dilakukan. Hal itu di antaranya percepatan penanganan korban terdampak, pendataan kerusakan dan kerugian akibat bencana, dan penanganan darurat kerusakan akibat bencana.

"Juga dilakukan pembersihan sampah pada fasilitas sosial dan fasilitas umum yang terkena dampak bencana, percepatan pemulihan aktifitas perekonomian dan sosial masyarakat yang terkena dampak bencana," ujar Soekarwo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement