Sabtu 09 Dec 2017 11:26 WIB

Terkait NYIA, Menhub: Atas Nama Pemerintah, Saya Minta Maaf

Polisi mengawasi proses pembongkaran rumah pada pengosongan lahan untuk pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo, DI Yogyakarta, Senin (4/11).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Polisi mengawasi proses pembongkaran rumah pada pengosongan lahan untuk pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo, DI Yogyakarta, Senin (4/11).

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan pemangku kepentingan akan melakukan pendepatan persuasif kepada warga di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang masih menolak proyek New Yogyakarta International Airport.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan proyek New Yogyakarta International Airport (NYIA) dimaksudkan untuk kemaslahatan bersama.

"Kami akan berhati-hati dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat. Kami ingin bermusyawarah. Kami satu-satu akan ketok pintu warga penolak bandara, untuk menyampaikan maksud pemerintah," kata Budi Karya di sela-sela tanam pohon bersama Presiden Joko Widodo di Ponjong, Sabtu (8/12).

Ia optimistis strategi dari pintu ke pintu secara persuasif, dan lembut kepada warga supaya berhasil. Ia memahami penolakan warga, tapi ia juga berharap warga merelakan tanahnya untuk pembangunan bandara. "Kami memahami masyarakat DIY memiliki prinsip-prinsip tertentu, tapi kami akan mencoba untuk menjelaskan maksud dan tujuan itu sendiri," katanya.

Budi Karya atas nama pemerintah dan pribadi meminta maaf kalau ada hal-hal yang tidak berkenan di masyarakat atas proyek pembangunan NYIA. "Hal ini harus kami sampaikan, karena kami tidak tahu teman-teman di lapangan kadang-kadang capek, emosi, bisa juga dikejar target. Kami ingin sekali ada kesamaan pandangan bagaimana Yogyakarta menjadi hebat," kata dia.

Terkiat hadangan warga dan mahasiswa dalam pembersihan lahan, menurut Budi, kalau mahasiswa mendapatkan penjelasan yang bagus, akan mengerti. "Mahasiswa sebagai wakil intelektual, maka kalau dijelaskan secara komprehensif, diharapkan mereka akan menerima," katanya.

Soal 28 KK yang masih menolak bandara tetap bersikukuh, Budi Karya mengatakan dirinya tidak berandai-andai. Ia berharap mereka mau, karena dirinya tahu warga Kulon Progo sangat baik. "Kalau kita berikan pemahaman yang baik, Insya Allah akan ada jalan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement