Jumat 08 Dec 2017 19:39 WIB

Jokowi Menanti Solusi Pasar Ekonomi Pancasila dari ICMI

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Agus Yulianto
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam Silaknas ICMI, di Istana Kepresidenan, Jumat (8/12). Dalam pembukaan ini hadir pula Presiden Indonesia ke-3 BJ Habibie.
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam Silaknas ICMI, di Istana Kepresidenan, Jumat (8/12). Dalam pembukaan ini hadir pula Presiden Indonesia ke-3 BJ Habibie.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo berterima kasih atas masukan Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), mengenai konsep ekonomi pasar Pancasila yang ditawarkan. Jokowi menanti langkah nyata dari ICMI mengenai konsep tersebut agar bisa diimplementasikan pada sistem perekonomian Indonesia.

"Saya sekali lagi menunggu hasil dari ekonomi pasar Pancasila tadi yang disampaikan oleh beliau (BJ Habibie)," ujar Jokowi dalam Silaknas ICMI di Istana Kepresidenan, Jumat (8/12).

Jokowi menuturkan, kontribusi ICMI selama ini sangat nyata dirasakan masyarakat. Terlebih ICMI diisi oleh orang-orang hebat, cerdik, dan cendikiawan. Untuk itu dia meminta agar ICMI bisa ikut serta merumuskan berbagai persoalan negara termasuk dalam bidang perekonomian.

Sebab, di tengah inovasi global yang semakin radikal dengan kompetisi semakin ketat membuat perubahan begitu cepat. Kecepatan perubahan secara global ini menjadi tantangan besar Indonesia yang harus bisa diatasi bersama-sama.

"Kita sangat berharap sekali pada ICMI memberikan pemikiran-pemikiran besar dan insya Allah Indonesia akan menjadi negeri yang baldatun toyibatun warobbun gofur," kata Jokowi.

Sebelumnya, Habibie meminta peran ICMI dan pemerintah agar mampu mengembalikan Pancasila ebagai pandangan hidup bisa diakumulasikan dalam kehidupan bermasyarakat melalui pembangunan yang pro-rakyat atau ekonomi pasar Pancasila. Melalui ekonomi Pancasila yang berorientasi pada pasar, dasar negara itu akan ditempatkan dalam kesadaran baru, semangat baru, dan paradigma baru melalui dinamika perubahan sosial politik masyarakat Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement